TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu menyesalkan mundurnya Maroef Sjamsoeddin dari jabatan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Menurut Said, selama masa kerjanya, Maroef bisa membangun Freeport menjadi lebih terbuka kepada pemerintah.
"Pak Maroef juga orang yang sangat terganggu bila integritasnya diusik. Selama ini, dia lebih berpihak kepada pemerintah," ujar Said ketika dihubungi, Selasa, 19 Januari 2015.
Said menuturkan, di bawah kepemimpinan Maroef, Freeport tidak memperbolehkan adanya praktek lobi “di bawah meja” yang memicu kecurigaan publik. Namun Said tidak mengetahui apakah hal ini yang menjadi alasan Maroef mundur.
Salah satu kerja sama Freeport memberantas praktek tersebut adalah ketika Maroef membuka rekaman percakapan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat saat itu, Setya Novanto, dan pengusaha Riza Chalid.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Center of Resource Strategic Studies Budi Santoso, justru pelaporan itu yang membuat Maroef tidak disukai para pemegang saham.
Baca Juga:
"Maroef gagal menyelamatkan citra Freeport. Skandal ‘papa minta saham’ justru memperkeruh keadaan," ucap Budi.
Said berharap Freeport menunjuk presiden direktur baru yang bisa menjembatani kepentingan kedua pihak.
Freeport McMoRan membantah Maroef mundur karena integritasnya diusik. Menurut juru bicara Freeport McMoRan, Erik Kinneberg, Maroef mundur karena alasan personal yang tidak bisa diungkapkan ke publik.
"Pak Maroef memutuskan mundur dari jabatan Presdir PT Freeport Indonesia karena alasan personal yang disampaikan secara langsung dan efektif," ujar Erik melalui surat elektronik, Selasa, 19 Januari 2015.
Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Gatot Ariyono tidak mempermasalahkan mundurnya Maroef. Bambang mengimbau Freeport segera memilih presiden direktur yang baru dan melaporkan hasilnya kepada pemerintah.
Bambang berjanji penggantian bos Freeport tidak mengganggu proses negosiasi harga 10,64 persen saham yang ditawarkan ke pemerintah. "Kewajiban mereka jalan. Langkah kami juga jalan," ucap Bambang di kantornya.
ROBBY IRFANY