TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat Rosmaya Hadi mengatakan uang palsu di Provinsi Jawa Barat sepanjang tahun 2015 paling banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu.
"Jadi, dari total 6.600-an lembar uang palsu yang ditemukan sepanjang tahun kemarin di Jawa Barat, 500-an lembar itu ada di Indramayu. Uang palsu saya melihatnya Indramayu yang paling tinggi," kata Rosmaya Hadi, seusai melakukan rapat dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Selasa, 19 Januari 2016.
Rosmaya tidak mengetahui mengapa di Kabupaten Indramayu banyak beredar uang palsu jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat. "Saya juga tidak tahu. Apakah di situ katanya banyak perceraian, saya juga tidak mengerti. Tapi kalau kita lihat, ini masih harus didalami penyebabnya karena disebarnya itu ada di tukang rokok, ada di tukang makam, yang ngasih uang kepada anak-anak di permakaman," katanya.
Ia menegaskan pihaknya bekerja sama dengan Polri dan Kejaksaan akan mengawal semua proses terkait dengan uang palsu di Provinsi Jawa Barat. "Dan kita ingin hukuman terkait uang palsu ini bisa sangat tinggi karena ini berhubungan dengan kedaulatan negara kita," ujar Rosmaya.
Lebih lanjut, ia mengatakan temuan uang palsu di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 masih sama dengan tahun 2014. "Stabilnya jumlahnya. Tahun sebelumnya (2014) juga segitu tapi ketika dilihat ternyata asalnya bukan dari Jawa Barat," kata Rosmaya.
ANTARA