TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo “menyentil” Kementerian Perhubungan yang memiliki tingkat penyerapan anggaran rendah. Ia menyebutkan, pada 2014, realisasi penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan 75 persen, sedangkan tahun lalu 76 persen. "Tahun ini, saya harapkan bisa meningkat di atas 90 persen," ujarnya dalam acara penandatanganan kontrak kegiatan tahun anggaran 2016 di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.
Jokowi meminta menteri serta para direktur jenderal mengecek dan mengontrol setiap pekerjaan, agar penyerapan anggaran lebih baik. Presiden pun ingin para pembantunya memiliki “kecerdasan jalanan”. "Jangan melihat dari Jakarta, dari atas meja, karena anomali dan distorsi adanya di lapangan," ucapnya.
Hari ini, Kementerian Perhubungan menggelar acara penandatanganan kontrak 12 paket kegiatan strategis tahun anggaran 2016 senilai Rp 2,07 triliun. Pada akhir bulan ini, diharapkan kontrak senilai Rp 14,24 triliun dari total 273 paket juga diteken.
Dua belas paket tersebut terdiri atas 2 kegiatan di subsektor perhubungan darat, 4 kegiatan di subsektor perhubungan laut, 3 kegiatan di subsektor perhubungan udara, 2 kegiatan di subsektor perhubungan perkeretaapian, dan 1 kegiatan di pengembangan sumber daya manusia.
ALI HIDAYAT