TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) menargetkan pembangunan jalur pipa Duri-Dumai bakal rampung pada triwulan II 2017. Nantinya, pipa akan mengalirkan gas ke kilang minyak Dumai Pertamina untuk kebutuhan bahan bakar.
"Dari pipa itu, industri sekitar dengan sendirinya akan terbangun," ujar Corporate Secretary Pertagas Adiatma Sardjito di Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016.
Kapasitas pengaliran gas sepanjang 70 kilometer ini rencananya mencapai 157 juta standar kaki kubik per hari atau MMSCFD. Total biaya yang akan dikeluarkan mencapai US$ 70 juta. Menurut catatan Pertagas, industri di sekitar Duri-Dumai membutuhkan gas sebanyak 40 MMSCFD.
Saat ini, rencana sudah sampai tahap final investment design. Setelah itu, Pertagas bakal memulai proses studi kelayakan dan pembebasan lahan.
Gas berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips, yang bakal disambung dari pipa PT Transportasi Gas Indonesia di Duri ke Kilang Dumai. Menurut Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya, rekomendasi persetujuan alokasi sebesar 77-102 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) sepanjang 2017-2023 sudah dikirim Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Karena permintaan gas kami sudah aman, anchor buyer-nya ya kilang itu," ucap Hendra.
Gas industri juga akan didistribusikan Pertagas untuk kebutuhan bahan baku PT Pupuk Sriwijaya dari Grissik. Pipa gas untuk pupuk dibangun sepanjang 170 kilometer dengan investasi sebanyak US$ 150 juta.
Dua proyek ini menjadi andalan Pertagas dalam belanja modal 2016 senilai US$ 305,3 juta. Sisanya adalah proyek lanjutan pembangunan pipa gas Porong-Grati, pipa gas Muara Karang-Muara Tawar, dan pipa gas Gresik-Semarang.
Belanja Pertagas diketahui meningkat dari tahun lalu sebesar US$ 225 juta. Perusahaan ini mencatat perolehan pendapatan 2015 sebesar US$ 951 juta atau naik 55 persen dibanding 2014 sebesar US$ 613 juta.
Pertagas juga menargetkan kinerja operasi tahun ini berupa transportasi gas sebesar 560,96 miliar kaki kubik (BSCF), pengolahan gas LPG 144,33 ribu ton, penjualan gas 39,81 TBTU, penyaluran minyak 4,96 juta barel, dan regasifikasi 30,69 TBTU.
ROBBY IRFANY