TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar investor tak panik dengan adanya ledakan bom di Sarinah, Jakarta Pusat. Wapres yakin kondisi ini akan segera teratasi dan perekonomian Indonesia tak akan terpengaruh.
Menurut Kalla, teror yang ada di pusat kota seperti ini, juga terjadi di beberapa negara lain seperti Paris, Amerika, Pakistan serta India. "Kita tetap hati-hati, serangan seperti ini kan tak mengarah langsung ke investasi," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Dia yakin situasi akan segera membaik. Apalagi, ini bukan pertama kali Indonesia mengalami serangan bom dari teroris.
Sejumlah ledakan terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016. Bom pertama meledak di kedai kopi Starbucks.
Selanjutnya, ledakan kedua terjadi di pos polisi di seberang gedung Sarinah, di perempatan Jalan Thamrin-Wahid Hasyim. Setelah itu juga terdengar sejumlah tembakan di gedung Djakarta Theater. Setidaknya tujuh orang dikabarkan tewas dalam serangan ini.
Situasi ini sendiri tak terlalu mempengaruhi pergerakan Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan. Rupiah hari ini ditutup melemah tipis 15 poin pada angka Rp 13.850 per dolar Amerika Serikat. Pelemahan IHSG juga hanya 23,99 poin atau 0,52 persen di level 4513.
FAIZ NASHRILLAH