TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Hulu Energy (PHE) akan memangkas belanja modal tahun ini. Menurut Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi, belanja dipotong demi penghematan perusahaan di tengah anjloknya minyak dunia.
"Kami juga diminta Pertamina memangkas cost minimal 30 persen. Saat ini sedang kami review," ujar Gunung di kantor pusat Pertamina, Kamis, 14 Januari 2015.
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHE menargetkan belanja modal sebesar US$ 686 juta. Namun anggaran itu masih menggunakan asumsi harga minyak mentah dunia seharga US$ 50 per barel. Diketahui saat ini harga minyak dunia anjlok hingga US$ 35 per barel.
Pemangkasan dilakukan melalui penundaan proyek-proyek yang tidak berdampak langsung pada produksi. Selain itu, perusahaan bakal melakukan renegosiasi sejumlah kontrak pengadaan barang dan jasa ke harga yang lebih murah. Gunung juga berjanji memperbaiki sistem dan memangkas pengeluaran non produksi guna membuat operasional PHE lebih efisien.
Pada aktivitas pengeboran, perusahaan juga mengurangi eksploitasi sumur yang saat ini mencapai 38 unit. Tahun lalu, realisasi pengeboran hanya 44 sumur dari 61 sumur.
Pengurangan ini, menurut Gunung, tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi. Sebab anggaran pengeboran dialihkan ke aktivitas kerja ulang (work over) sebanyak 53 sumur. Tahun lalu, realisasi pengeboran sesuai rencana, yakni 47 sumur.
Penghematan sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu dengan penggunaan anggaran hanya mencapai 63,2 persen. Diketahui prognosa realisasi belanja 2015 hanya US$ 531 juta dalam anggaran 2015 sebesar 840 juta.
ROBBY IRFANY