TEMPO.CO, Jakarta - Presiden proyek mobil Google, John Krafcik, mengatakan Google Alphabet Inc akan menjalin kemitraan lebih banyak dengan produsen dan pemasok mobil untuk mempercepat pengembangan mobil self-driving. Namun dia belum membocorkan perusahaan mana saja yang akan digandeng.
"Kami tidak mungkin bekerja sendirian. Tentu saja, kami akan membangun mitra yang lebih banyak," kata Krafcik, seperti dilansir Reuters, Rabu, 13 Januari 2016.
Baca Juga:
Sebelumnya, dalam sebuah konferensi pers pameran otomotif Detroit, Krafcik diam-diam melakukan survei bersama para eksekutif industri otomotif. Dalam kesempatan yang sama, dia memberikan sinyal kepada Detroit. "Kami berharap bisa bekerja dengan kalian semua," ucapnya.
Salah seorang pejabat Google berujar, pihaknya tidak akan membuat kendaraan secara utuh, tapi hanya menyediakan perangkat lunak agar bisa menavigasi mobil saat di jalan dengan aman.
Sejauh ini, Google telah bekerja sama dengan pemasok otomotif dan menandatangani kontrak dengan produsen mobil untuk membuat prototipe mobil self-driving. Bentuknya lebih kecil jika dibanding kendaraan yang dipamerkan Detroit.
Google dan perusahaan teknologi global, seperti Delphi Otomotif Plc, Continental AG, dan Mobileye NV, berlomba mengembangkan kendaraan dengan menggunakan mesin pengendali, peta yang canggih, dan teknologi pintar untuk meminimalkan kelalaian manusia dalam berkendara.
Krafcik percaya sebagian besar dalam operasi mobil membutuhkan pengendara untuk mengambil alih komando dalam kondisi tertentu, sehingga mereka dapat mengatasi masalah keamanan. "Mobil harus bisa melakukan itu semua," tuturnya.
Menurut Krafcik, kebanyakan produsen mobil, termasuk General Motors Co, Tesla Motors Inc, Daimler AG, dan Nissan Motor Co, sedang mendorong pengembangan mobil tanpa banyak sentuhan tangan selama berkendara. Namun masih banyak yang membutuhkan campur tangan pengemudi untuk mengambil alih situasi yang lebih kompleks.
REUTERS | LARISSA HUDA