TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan David Emil menyiapkan belanja modal (capital expenditure atau capex) hingga Rp 53,2 miliar untuk memperbesar ekspansi usahanya tahun ini. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk membeli mesin, peralatan, dan kendaraan guna mendukung produksi serta distribusi perusahaan sektor konsumer tersebut.
"Capex tahun ini sekitar Rp 53,2 miliar. Sumbernya dari internal dan leasing,” kata Bryan di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 13 Januari 2016. “Kalau pembelian kendaraan, dari leasing."
Dengan belanja modal tersebut, David yakni perusahaannya dapat meningkatkan produksi hingga 10 persen. Keyakinan David itu karena 90 persen hasil produksi Martina Berto berbasis di Indonesia dan hanya 1-2 persen yang diekspor. “Kalau laba, kami bisa kasih margin sekitar 5 persen. Margin dari penjualan net profit," ucapnya.
Untuk mencapai pertumbuhan itu, Sekretaris Perusahaan PT Martina Berto Tbk Desril Muchtar menuturkan pihaknya juga akan memaksimalkan penggunaan belanja modal dengan melakukan efisiensi di bidang manufacturing. Sebab, belanja modal lebih banyak untuk pembelian mesin dan alat.
Dengan adanya pembelian mesin dan alat baru tersebut, pihaknya akan mengatur efisiensi kinerja pada tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, dan order dari bagian pemasaran. "Jangan sampai ada barangnya tapi orang yang bekerja enggak ada, orangnya sudah siap tapi barangnya belum datang, atau barangnya sudah ada tapi harus di-mix,” ujar Desril. “Itu menghambat waktu dan mesti bayar over time, karena mesin hidup lebih lama. Itu yang akan kami perbaiki.”
Selain melakukan perbaikan dari sisi internal melalui belanja modal, PT Martina Berto Tbk akan menambah gerai dengan bekerja sama dengan beberapa merchant di beberapa minimarket untuk meningkatkan ekspansi perusahaan tahun ini. "Kami juga membina hubungan dengan outlet, independent retail, seperti hypermarket, supermarket, dan minimarket. Plus-minus bisa dua-tiga toko, selain kami lakukan inovasi," ujar Bryan.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI