TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan pada Rabu, 13 Januari 2016, dipengaruhi berbagai sentimen positif. Sejumlah sentimen positif itu datang tak hanya dari dalam negeri, tapi juga luar negeri.
"Dari kawasan Asia, data perdagangan Cina akan menjadi perhatian pasar,” kata David dalam siaran tertulisnya. Sedangkan dari domestik, pasar menyambut positif rencana sejumlah kebijakan pemerintah, baik di bidang ekonomi maupun politik, untuk mempercepat pembangunan.
David memprediksi Rabu ini IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat terbatas, bergerak pada 4.490-4.570 dan berpeluang melanjutkan penguatan. Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound setelah terkoreksi tajam 80 poin pada hari sebelumnya, ditutup menguat 47 poin (1 persen) di posisi 4.512,527.
Menurut David, rebound IHSG kemarin terjadi di tengah masih tingginya risiko pasar kawasan Asia. Indeks The MSCI Emerging Market kemarin kembali terkoreksi 0,4 persen setelah anjlok 2,3 persen pada perdagangan awal pekan ini.
Kekhawatiran terhadap prospek perekonomian Cina dengan isu pelemahan yuan terus berlanjut dan memicu pemodal menghindari aset berisiko. Hal ini diperburuk dengan tren penurunan harga minyak mentah dunia yang saat ini berada pada posisi US$ 30 per barel. Namun, di tengah masih tingginya risiko pasar saham kawasan, aksi beli balik mendominasi perdagangan kemarin.
Pasar kini kembali memburu sejumlah saham sektoral, terutama yang bergerak di sektor perbankan, jasa konstruksi, properti, dan konsumsi. Sedangkan bursa global tadi malam berhasil keluar dari tekanan, merespons positif langkah otoritas Cina menstabilkan pergerakan yuan.
Indeks Eurostoxx di kawasan Euro naik 1,23 persen di posisi 3.064,66. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,72 persen dan 0,78 persen di 16.516,22 dan 1.938,68. Sedangkan harga minyak masih jeblok 2,2 persen di US$ 30,72 per barel. Pasar juga menilai tekanan terhadap harga minyak sudah hampir mencapai puncaknya dan mengantisipasi terjadinya rebound.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI