TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pemuda melakukan demonstrasi mendesak pemerintah daerah ikut berjuang bersama rakyat agar pengelolaan ladang minyak lepas pantai, Blok Masela. Aksi tersebut menyusul kedatangan Menteru Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke Maluku untuk membahas pengelolalan blok tersebut.
Demonstran menuntut bagia hasil darai ladang minyak tersebut sebesar 50 persen dari 10 persen yang ditawarkan. “Pokoknya Maluku harus mendapatkan hak dari pengelolaan Blok Masela sebesar 50 persen, kami yang punya kok kenapa kita dikasih kecil,” ujar Koordinator Lapangan Lembaga Nanaku Maluku dan Koalisi Anak Adat Maluku (KAAM), Firdaus Arey, saat menggelar aksi demi di Kantor DPRD Maluku dan Kantor Gubernur Maluku, Senin, 11 Januari 2016.
Aksi ini dilakukan pemuda yang mengenakan ikat kepala berwarna merah. Dalam budaya Maluku, ikat kepala seperti itu merupakan simbol perlawanan, dalam hal ini terhadap kebijakan Menteri Energi.
Wakil Ketua DPRD Maluku Richard Rahakbauw akan mendorong masyarakat Maluku untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta untuk mempercepat pengelolaan Masela.