TEMPO.CO, Jakarta - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan memicu pertumbuhan sentra ekonomi serta memunculkan kota-kota baru di Jawa Barat. "Pembangunan kereta cepat itu sekaligus untuk membentuk citra bangsa Indonesia yang tidak lagi hanya merevitalisasi transportasi kereta peninggalan zaman Belanda," kata Direktur Eksekutif Infrastructure Partnership & Knowledge Center (IPKC) Harun Alrasyid Lubis di Jakarta, Senin, 11 Januari 2016.
Pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menilai selain manfaat ekonomi, kereta cepat dapat menekan laju urbanisasi dan mendukung mobilitas penduduk. Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung yang diperkirakan mencapai Rp 200 ribu dianggap Harun tak terlalu memberatkan masyarakat. "Harga tiket travel Jakarta-Bandung saat ini sudah Rp 165 ribu. Kalau harga tiketnya sekitar Rp 200 ribu pada 2018-2020 sangat terjangkau," kata Harun.
Hanya saja, menurut Harun, pemerintah harus segera menyiapkan rancangan induk dan mengamankan trase (jalur) agar lahan di sekitarnya tidak semakin mahal dan padat. Ia mengingatkan proyek kereta cepat bukan cuma mengejar pembangunan fisik, melainkan juga aspek lingkungan serta risiko yang bisa muncul di kemudian hari. "Sebab, safety culture dalam setiap tahapan pembangunan proyek harus menjadi pegangan mutlak dalam pelaksanaan pembangunannya nanti," ujarnya.
Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara VIII Hendra Mardiana mengatakan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung yang melalui lahan perkebunan teh milik PTPN VIII akan dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis BUMN ini.
"Di lahan perkebunan teh Walini di kawasan Bandung Barat seluas hampir 3.000 hektare itu nantinya akan dikembangkan bisnis properti dan Agrowisata mengingat lahan teh di sana tidak produktif lagi," kata Hendra.
Koordinator Gugus Tugas Komunikasi BUMN Wianda Pusponegoro mengakui proyek KA Cepat Jakarta-Bandung memang sekaligus menjadi alat pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di Jawa Barat. "Diharapkan dengan munculnya sentra ekonomi dan kota-kota baru di sana akan kian menarik investasi asing masuk ke Jawa Barat," kata Wianda.
Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung akan melalui peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 21 Januari 2016 di Walini, Kabupaten Bandung.