Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Legislator: Audit Perizinan Seluruh Klinik

image-gnews
Okky Asokawati. TEMPO/Imam Sukamto
Okky Asokawati. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Okky Asokawati mengatakan perizinan seluruh klinik harus diaudit terkait meninggalnya seorang pasien di Klinik Chiropractic First, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Peristiwa itu sungguh memprihatinkan. Oleh karenanya, saya mendesak audit perizinan klinik pengobatan dan balai pengobatan di Jakarta dan kota-kota besar lain," katanya kepada pers di Jakarta, Senin (11 Januari 2016).

Menurut Okky, peristiwa meninggalnya pasien di Klinik Chiropractic bukan kali pertama. Menjamurnya klinik dan tempat kesehatan di kota besar khususnya di ibu kota Jakarta merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan kota dan masyarakat.

Karena itu, beberapa hal perlu digarisbawahi. Pertama, meminta Dinas Kesehatan dan pemangku kepentingan untuk segera melakukan audit secara menyeluruh terhadap klinik dan pusat kesehatan.

"Memastikan izin praktik menjadi utama untuk mengetahui profil klinik dan pusat kesehatan demi kenyamanan dan keselamatan pasien," katanya.

Kedua, meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan audit internal terkait dengan kelalaian dalam pengawasan terhadap klinik dan pusat kesehatan yang tidak memiliki izin. Sangat disayangkan, klinik yang tidak memiliki izin namun secara demonstratif berpraktik di pusat keramaian.

"Makanya, Dinas Kesehatan harus melakukan audit di internal atas kelalaian ini," katanya.

Ketiga, meminta pemerintah untuk betul-betul memberikan proteksi terhadap masyarakat khususnya atas ketersediaan klinik dan balai pengobatan yang benar-benar aman, nyaman dan sesuai prosedur peruntukan.

Keempat, meminta aparat penegak hukum untuk proaktif dalam menyelesaikan kasus-kasus yang terkait dengan kesehatan masyarakat seperti praktik malapraktik yang masih dijumpai di tengah masyarakat.

Allya Siska Nadya (33) diduga menjadi korban malapraktik oleh Klinik Chiropratic First, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dia meninggal pada Agustus tahun lalu, setelah menjalani terapi di sana sekitar tiga kali.

Almarhumah Allya Siska Nadya pertama kali datang ke klinik Chiropractic First cabang Mal Pondok Indah 1, Jakarta Selatan, pada 5 Agustus 2015 untuk berkonsultasi dan perawatan. Dari foto X-ray yang diberikan almarhumah, dipastikan bahwa ada cacat bawaan tulang leher karena vertebra yang tidak terbentuk sempurna saat lahir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, menurut penjelasan manajemen klinik itu, tulang leher yang bersangkutan mengalami pembengkokan ke depan. Dari riwayat medis, Allya menderita tekanan darah tinggi dan pernah terkena demam berdarah. Namun dalam kunjungannya, almarhumah mengeluhkan sakit leher berat yang kronis, sakit pinggang, pundak yang sangat kaku dan telinga berdenging.

Dalam kunjungan pertamanya ke cabang, Allya diperiksa oleh Randall Cafferty, chiropractor dengan lisensi dari Amerika Serikat. Cafferty melakukan manipulasi tulang belakang standar kepada almarhumah yang membuatnya merasa lebih enak dan kembali lagi pada hari berikutnya, yaitu 6 Agustus 2015, untuk perawatan kedua pada siang hari dan almarhumah tidak menyampaikan keluhan apa-apa setelah menjalani perawatan.

Karena harus segera berangkat ke Paris, almarhumah meminta perawatan ketiga malam harinya pada hari yang sama. Saat meninggalkan cabang, Allya tidak mengeluhkan sakit atau gejala apa pun, dan meninggalkan klinik dengan berjalan kaki seperti biasa didampingi pihak keluarga.

Pada 6 Agustus 2015 tengah malam, almarhumah merasakan nyeri yang hebat dan masuk rumah sakit sampai meninggal pada 7 Agustus 2015.

Chiropractic First melalui chiropractor menyatakan bersedia melakukan perawatan bagi pelanggan yang mengalami cacat bawaan tulang leher secara kasus per kasus berdasarkan penilaian chiropractor bersangkutan.

Dengan perawatan yang tepat dan menghindari bagian yang mengalami kelainan, belum pernah ada pelanggan yang mengeluhkan masalah setelah perawatan dari chiropractor. Karena itu, kematian sangat disayangkan dan penyebab kematian secara pasti baru dapat diketahui setelah pelaksanaan otopsi.

Terkait keberadaan Randal Cafferty, chiropractor yang menangani almarhumah Alya semasa yang bersangkutan menjalani perawatan, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan pihak berwajib untuk melakukan investigasi sejak November 2015.

Chiropractic First sampai saat ini masih berusaha mencari Randall Cafferty dan akan meyakinkan Randall untuk kembali ke Indonesia agar dapat membantu pihak kepolisian dalam investigasinya dalam rangka proses penegakan hukum.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Audit Tata Kelola Sawit dari Hulu sampai Hilir, BPKP Libatkan Kejagung, Kemenkeu hingga Polri

1 Juli 2022

kelapa Sawit
Audit Tata Kelola Sawit dari Hulu sampai Hilir, BPKP Libatkan Kejagung, Kemenkeu hingga Polri

BPKP tengah menyusun gambaran umum audit tata kelola industri sawit di Indonesia. Meliputi apa saja audit tersebut?


Kisruh Sriwijaya - Garuda, Menhub Setuju Audit BPKP

11 November 2019

Budi Karya Sumadi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Kisruh Sriwijaya - Garuda, Menhub Setuju Audit BPKP

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyetujui proses audit kerja sama Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group oleh BPKP.


Yusril Minta Perjanjian Kerja Sama Garuda-Sriwijaya Diaudit

11 November 2019

Pengacara sekaligus pemegang saham Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra selepas rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta. Kamis, 7 November 2019. Tempo/Caesar Akbar
Yusril Minta Perjanjian Kerja Sama Garuda-Sriwijaya Diaudit

Kuasa hukum dan pemegang saham Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra meragukan pengelolaan manajemen Sriwijaya oleh Garuda selama setahun terakhir.


Siap Audit Perjanjian Garuda-Sriwijaya, BPKP: Satu Hari Juga Bisa

10 November 2019

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali
Siap Audit Perjanjian Garuda-Sriwijaya, BPKP: Satu Hari Juga Bisa

Jika diminta, BPKP siap mengaudit perjanjian kerja sama anak perusahaan Garuda Indonesia dengan maskapai Sriwijaya Air.


Sri Mulyani Tanggapi Pemborosan Biaya Perjalanan Dinas 25,4 M

19 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko
Sri Mulyani Tanggapi Pemborosan Biaya Perjalanan Dinas 25,4 M

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji untuk mengkaji pengelolaan dana perjalanan dinas PNS secara lebih komprehensif.


Sri Mulyani Tantang Milenial Bikin Aplikasi Ini Untuk Pemerintah

19 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Ignite The Nation di Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Sri Mulyani Tantang Milenial Bikin Aplikasi Ini Untuk Pemerintah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anak muda milenial memiliki peluang untuk membantu pemerintah


Menhub Budi Karya Minta Lion Air Perbaiki SOP dan Kualitas SDM

22 November 2018

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pesawat Lion Air PK-LQM di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Ahad, 4 November 2018. Tempo/Caesar Akbar
Menhub Budi Karya Minta Lion Air Perbaiki SOP dan Kualitas SDM

Menteri Peruhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya telah merampungkan audit khusus yang dilakukan terhadap Lion Air.


Kemenhub Buka-bukaan Hasil Audit Spesial Lion Air

8 November 2018

Anggota tim SAR gabungan pencari korban dan bagian pesawat Lion Air JT 610 sedang beristirahat di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 5 November 2018. Di sela waktu rehat, sejumlah anggota tim tampak mengontak keluarganya lewat pesan pendek atau panggilan video. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Kemenhub Buka-bukaan Hasil Audit Spesial Lion Air

Kementerian Perhubungan, Kushandono mengatakan sudah melakukan spesial audit terhadap 117 pesawat Lion Air.


Sri Mulyani: Audit BPKP tentang BPJS Kesehatan Keluar Pekan Depan

10 Agustus 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sri Mulyani: Audit BPKP tentang BPJS Kesehatan Keluar Pekan Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan audit internal BPKP tentang status keuangan BPJS Kesehatan bakal keluar pekan depan.


Harry Azhar: Indonesia akan Jadi Model Audit Forest

25 Oktober 2016

Ketua BPK Harry Azhar Azis membuka INTOSAI WGEA di Fairmont Hotel, Jakarta, 25 Oktober 2016. Tempo/Vindry Florentin
Harry Azhar: Indonesia akan Jadi Model Audit Forest

Menurut Harry, satu dari fokus bahasan dalam pertemuan itu terkait kebakaran hutan.