TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani akan fokus pada investasi sektor manufaktur tahun ini. BKPM memproyeksikan penanaman modal yang masuk ke sektor ini sekitar Rp 313,5 triliun, meningkat 17,2 persen dibanding target tahun lalu.
Franky menjelaskan sektor manufaktur yang akan dibidik adalah industri bahan baku dan industri barang modal. "Syaratnya, industri tersebut harus berkontribusi terhadap ekspor, memproduksi barang subtitusi impor, dan industri padat karya," kata dia dalam paparan proyeksi 2016, di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2016..
Sedangkan, investasi ke sektor ekstraktif atau bahan mentah diperkirakan sebesar Rp 976 triliun atau naik 12,3 persen dari target tahun lalu. Per September 2015 lalu, BKPM mencatat realisasi investasi di sektor ini Rp 72 triliun atau naik 5,2 persen dari target tahun sebelumnya.
Sementara itu, penanaman modal di sektor infrastruktur, jasa, dan perdagangan, diprediksi Rp 183,7 triliun atau naik 10,4 persen dari target 2015. Selama Januari-September 2015 lalu, realisasi investasi pada sektor ini tercatat Rp 155,9 triliun atau naik 24,8 persen dari target tahun sebelumnya.
LARISSA HUDA