TEMPO.CO, Semarang - Peningkatan konsumsi Pertamax di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta selama libur panjang akhir tahun 2015 dinilai akibat sikap enggan mengantre. Konsumsi Pertamax di Jawa Tengah dan Yogyakarta naik hingga 30 persen pada musim liburan lalu.
“Analisis kami, publik enggan mengantre saat pengisian di SPBU, selain banyaknya kendaraan yang masuk di wilayah Jateng dan DIY," kata External Relation Pertamina MOR IV Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta Robert M.V. Dumatubun di kantornya, Rabu, 6 Januari 2016.
Menurut dia, pengguna Pertamax dimudahkan dengan jalur khusus yang tak harus mengantre. Sementara konsumen Premium harus mengantre karena banyaknya kendaraan. “Sementara arus kendaraan selama liburan menumpuk, mengantre di SPBU merepotkan,” ujar Robert.
Realisasi penyaluran Pertamax pada liburan akhir tahun lalu sebanyak 1.400 kiloliter atau naik dari konsumsi hari biasa sebanyak 1.123 kiloliter. Robert menilai, tingginya konsumsi Pertamax itu sering terjadi saat hari-hari besar dan liburan.
Sementara itu konsumsi Premium saat liburan akhir tahun rata-rata 9.000 kiloliter per hari, jumlah itu telah berkurang dengan peralihan pengguna Premium ke Pertalite sebesar 11-12 persen.
“Rata-rata konsumsi Pertalite sekitar 900-1.000 kiloliter (per hari) hingga 31 Desember 2015,” kata Robert.
EDI FAISOL