TEMPO.CO, Jakarta - Pasar bagi kawasan industri di 2016 diproyeksikan masih akan cenderung lemah yang disebabkan oleh faktor ketiadaan pendorong permintaan, meski tawar menawar diperkirakan akan lebih aktif dibandingkan 2015.
PT Cushman & Wakefield Indonesia mengungkapkan terjadinya peningkatan permintaan di sektor kawasan industri pada 2015, tetapi sebagian besar transaksi hanya terjadi di sebagian kecil kawasan industri di daerah Cikarang dan Cikande.
Permintaan bersih 2015 diperkirakan mencapai 350 hektare, atau bertumbuh sebesar 21% dibandingkan 2014. Namun, kondisi ini tidak mencerminkan kondisi pasar secara keseluruhan. Beberapa penjualan tanah industri berukuran besar berasal khususnya dari sektor industri otomotif dan makanan.
Permintaan dari sektor lain masih lemah. Hal ini menyebabkan rata-rata luas tanah yang ditransaksikan diperkirakan akan relatif kecil.
“Tawar menawar diperkirakan akan lebih aktif di tahun 2016 namun pasar masih cenderung lemah yang disebabkan faktor ketiadaan pendorong permintaan,” ungkap Cushman & Wakefiled dalam laporan Kajian Pasar Properti 2015 dan Proyeksi 2016 yang dikutip Selasa (5 Januari 2015).
Dengan cukup banyaknya pasokan yang masuk ke pasar pada tahun 2015, tingkat permintaan kumulatif turun menjadi 67%, yang merupakan rekor terendah dalam 10 tahun terakhir.
Kecenderungan ini diperkirakan masih akan berlangsung di tahun 2016. Kawasan industry baru diperkirakan akan masuk ke pasar di daerah sepanjang jalan tol Cipali, memperluas kawasan industri Jakarta dan sekitarnya lebih ke arah timur dari batas timur sekarang ini di daerah Purwakarta.
Harga jual rata-rata diperkiraan tumbuh menjadi Rp2.600.000 per meter persegi pada akhir 2015, tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu. Harga jual juga diproyeksikan tumbuh sekitar 10% pada tahun 2016, yang terutama disebabkan faktor fluktuasi nilai tukar rupiah.