Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UMKM Disarankan Pakai Internet untuk Bisnis  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pembeli memilih cabai merah di salah satu kios Pasar Pagi, Tegal, Jawa Tengah, 16 Desember 2015. Menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 harga cabai mengalami lonjakan. Cabai rawit merah dari Rp12 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, cabai merah keriting dari Rp18 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp22ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram. ANTARA/Oky Lukmansyah
Pembeli memilih cabai merah di salah satu kios Pasar Pagi, Tegal, Jawa Tengah, 16 Desember 2015. Menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 harga cabai mengalami lonjakan. Cabai rawit merah dari Rp12 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, cabai merah keriting dari Rp18 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp22ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram. ANTARA/Oky Lukmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2016, penetrasi Internet diperkirakan memberikan pengaruh sangat besar bagi usaha kecil dan menengah. Chandra Liestiawan, Business Coach PT Formula Bisnis Indonesia, memperkirakan tren dalam dunia UKM yang paling terlihat adalah perkembangan Internet yang semakin tinggi.

Internet dipastikan semakin berkembang dibandingkan dengan kondisi pada 2015. Bahkan kualitas Internet Indonesia di 2019 ditargetkan bisa seperti Singapura.

“Yang menjadi permasalahan di sini adalah apakah para pelaku UKM juga siap untuk memanfaatkan hal ini. Bagi bisnis yang sudah berjalan, tantangannya adalah apakah mereka bisa berpikir kreatif untuk memanfaatkan Internet bagi perkembangan bisnisnya,” kata Chandra.

Memanfaatkan Internet untuk bisnis bukan hanya berupa bisnis online saja. Menurut Chandra, ada banyak hal yang dapat dilakukan pelaku usaha lewat Internet, yakni untuk keperluan promosi, membuat komunitas, membangun jaringan, hingga mempererat komunikasi.

Selama 2015, dia menilai masih banyak pelaku usaha yang belum maksimal memanfaatkan Internet. Bahkan sebagian masih asing dengan Internet. Secara lebih sederhana, Internet dapat dianggap sebagai “informasi” dan “komunikasi”.

Informasi dan komunikasi ini berlaku dua arah, baik ke dalam (bagi si pelaku usaha) maupun ke luar (bagi target pasarnya). Semua pelaku usaha sebenarnya membutuhkan kedua hal tersebut, walaupun pada kenyataannya ada beberapa pelaku usaha yang menutup diri dengan informasi karena merasa usahanya tidak membutuhkannya.

Pelaku usaha perlu lebih membuka diri untuk menambah informasi-informasi baru dan beradaptasi dengan perkembangan dunia usaha. Bicara bidang usaha yang dinilai paling memiliki peluang paling besar untuk berkembang selama 2016, menurut Chandra, tidak ada yang pasti. Semua tergantung sumber daya yang dimiliki pelaku usaha.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal ini, Internet adalah sumber daya yang baik, yang harus dimanfaatkan untuk menggali informasi, termasuk untuk mencari bidang bisnis yang akan digeluti. “Saya sudah menangani hampir 100 usaha yang berbeda-beda dan semuanya punya peluang yang besar untuk berkembang. Ada yang peternak, ada yang punya perkebunan, ada yang bagian oil and gas, ada yang bisnis kuliner, ada yang bengkel, dan sebagainya,” tuturnya.

Bisnis yang berkaitan dengan sandang, pangan, dan papan akan tetap memiliki peluang yang bagus sepanjang waktu. Begitu juga dengan bisnis yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan, lalu kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Namun Chandra mengingatkan, jika ingin memulai usaha, sebaiknya tidak hanya terpaku pada bidang-bidang tersebut. “Ini sangat subyektif dan tergantung kondisi masing-masing calon pelaku usaha. Agar tidak kecele nantinya, pelaku usaha, baik yang sudah menjalankan bisnis maupun yang baru mau memulai, harus mengenali lebih dulu kekuatan dan sumber daya yang dimiliki,” tuturnya.

Sumber daya dimaksud bisa berupa pengalaman yang pernah didapatkan oleh teman-teman, saudara, keluarga, lingkungan, atau jaringan yang ada. Intinya, jangan terlalu berharap menemukan bisnis yang sempurna karena pada dasarnya semua jenis bisnis memiliki risiko dan peluang masing-masing.

“Anda bisa saja berjualan roti, membuka bengkel, membuat kerajinan tangan, berjualan baju, menawarkan jasa salon, jasa konsultasi pajak, dan sebagainya, dan peluang terbesar yang bisa Anda dapatkan adalah yang mana yang Anda paling kuasai,” tuturnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 1 Maret 2024. Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung dari 1-3 Maret 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.


Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

30 hari lalu

Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha bersama Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di Teluknaga, Provinsi Banten.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.


Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

54 hari lalu

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati. Foto: Canva
Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.


Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ketika ditemui di sela acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Kawasan Senayan Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).


Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Menkop UKM Teten Masduki (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri), Mendag Zulkifli Hasan (kelima kiri), Dirut BRI Sunarso (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto (kanan) meninjau pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023. Dalam pameran yang berlangsung hingga 10 Desember itu Presiden Jokowi mengungkapkan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional yang mana 61 persen PDB nasional disumbang oleh UMKM dan 97 persen tenaga kerja di Indonesia diserap UMKM. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.


Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.


Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil


Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.


Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Beberapa produk dari UMKM Desa Babakan Kabupaten Pangandaran yang jadi sampel dalam acara bertajuk Pelatihan Media Sosial sebagai Sarana Branding Komunitas Perajin pada Rabu, 2 Agustus 2023.  TEMPO/Ananda Bintang
Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar


Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan aneka kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa 4 Juli 2023. Kerajinan tangan berupa ikat rambut hingga rumah boneka berbahan kayu tersebut di jual secara daring dengan harga Rp. 15 ribu sampai Rp. 2,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.