TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berharap, pada 2016, provinsi yang dipimpinnya mampu membuat perubahan besar untuk menciptakan peradaban baru di Indonesia. Untuk itu, menurut dia, kemampuan anggaran harus diarahkan lebih efektif dan tepat.
"Sulawesi Selatan kini berada pada fase perubahan besar untuk menciptakan peradaban baru. Makanya, kami berharap pada 2016 ini Sulsel harus mampu merebut peradaban Indonesia dari Pulau Jawa," ujarnya setelah menghadiri rapat paripurna penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016 di gedung DPRD Sulawesi Selatan, Kamis, 31 Desember 2015.
Untuk mencapai hal tersebut, kata Syahrul, APBD yang ditetapkan harus mampu menjadi kerangka dasar akselerasi pembangunan di Sulawesi Selatan. "Sulsel harus menjadi pilar utama Indonesia. Di mana aturan-aturan berjalan baik demi menghadirkan kenyamanan dan ketenteraman," ucapnya.
Menurut Syahrul, saat ini Sulawesi Selatan telah menjelma menjadi provinsi terbaik di Indonesia. Bahkan menjadi barometer di Indonesia untuk semua sektor pembangunan, dari pemerintahan, sosial, pendidikan, kesehatan, agama, keamanan, politik, hingga perekonomian.
"Sejumlah megaproyek sementara dikerjakan di Sulsel, di antaranya proyek kereta api, perluasan bandara udara, dan pelabuhan laut serta pembangunan lima bendungan besar. Inilah nantinya yang menjadi patokan peradaban baru Indonesia," katanya.
APBD Sulawesi Selatan untuk Tahun Anggaran 2016 melalui pendapatan daerah mencapai Rp 6,85 triliun lebih. Terjadi kenaikan sekitar Rp 421,30 miliar jika dibandingkan dengan APBD Perubahan 2015 yang hanya Rp 6,430 triliun.
Adapun total belanja daerah berkisar Rp 6,71 triliun. Itu artinya, terjadi surplus sebesar Rp 136 miliar. APBD tersebut telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan melalui rapat paripurna yang dihadiri langsung oleh Gubernur Syahrul dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI