Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik 2015: Industri Properti Terhuyung

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Jumat (13/11/2015) mengungkap harga properti komersial melemah 1,69 persen secara triwulanan, dan 32,31 persen secara tahunan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Jumat (13/11/2015) mengungkap harga properti komersial melemah 1,69 persen secara triwulanan, dan 32,31 persen secara tahunan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Doa dan harapan para pengembang pada akhir 2014 agar untung mengalir deras di Tahun Kambing Kayu ternyata tidak terkabul. Sepanjang 2015, industri properti justru terhuyung hingga mencapai titik nadir.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi, penurunan daya beli, depresiasi rupiah, ketidakpastian peraturan pajak, dan peraturan kredit yang lebih ketat menjadi kombinasi yang membuat industri ini menderita. Penderitaan itu bisa tercermin dari kinerja perusahaan pengembang yang sudah melantai di pasar modal.

PT Bahana Securities, dalam laporan bertajuk 2016 Compendium Trying to Lift Off, melansir keuntungan sembilan emiten properti turun 22,6% pada kuartal III/2015. Padahal, setahun sebelumnya raihan laba tumbuh 32%.

Bahana memprediksi hingga akhir 2015 keuntungan sembilan emiten properti bisa tumbuh 2,3%. Jika prediksi Bahana tepat, hal itu akan sangat menyesakkan dada. Pasalnya, sepanjang 2014 emiten properti mencatat pertumbuhan laba sebesar 117,3%.

Penurunan kinerja sembilan emiten properti sebetulnya tidak terlalu mengherankan karena seluruh emiten punya konsentrasi di segmen menengah dan atas, dua segmen yang paling loyo sepanjang tahun ini.

Dalam riset Indonesia Property Watch (IPW), penjualan di segmen menengah dan atas masing-masing turun 36,9% dan 31,8%. Survei properti yang diterbitkan Bank Indonesia juga memprediksi pertumbuhan harga di dua segmen itu tidak akan melampaui level 4% pada akhir 2015.

Tentu, hal tersebut menjadi kondisi yang tidak menguntungkan bagi para pengembang yang asyik bermain di segmen menengah dan segmen atas. Namun, kondisi itu tak perlu di ratapi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekadar mengingatkan, segmen menengah dan atas ini pernah mengalami ledakan atau booming dalam periode 2012—2014. Saat itu, penjualan properti meroket, tecermin dari pertumbuhan kredit pemilikan rumah/apartemen yang mencapai 22%—30%.

Berdasarkan siklus, fase melandai memang kerap terjadi setelah ledakan terlewati. Jika segmen menengah dan atas terbilang suram, lain halnya dengan segmen menengah bawah.

Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyebut segmen tersebut menjadi penyelamat pertumbuhan industri pada tahun ini. Riset IPW bahkan mencatat penjualan properti di segmen menengah bawah naik 57%.

Pemerintah dan regulator di sektor pembiayaan tahun ini memang tengah fokus mencurahkan perhatian ke segmen menengah bawah. Ini dilakukan demi menyokong program satu juta rumah yang digalakkan pemerintah sejak April 2015.

Pemerintah memang punya kepentingan yang sangat besar ter hadap segmen menengah bawah. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukkan, 93% dari jumlah defisit hunian sebanyak 13,5 juta disumbang dari kelas masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 4 juta per bulan.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

43 hari lalu

Ilustrasi superblok. propertiterkini.com
Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.


Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

46 hari lalu

Chief Executive Officer (CEO) Rumah 123, Wasudewan. FOTO/Istimewa
Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.


Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

58 hari lalu

Seorang bocah bermain di area apartemen di kawasan Kemayoran, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022. ANTARA/Fauzan
Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.


Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya. Foto: Canva
Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.


5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya. Foto: Canva
5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.


Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya. Foto: Canva
Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.


Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Srettha Thavisin. REUTERS
Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.


Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Sugianto Kusuma (Aguan), pebisnis properti dengan bendera group Agung Sedayu dan Artha Graha. dok. TEMPO
Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?


MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP201 di kawasan Glodok, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT MRT Jakarta memastikan proyek pembangunan MRT Jakarta akan tetap dilanjutkan meski DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia. TEMPO/Subekti.
MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.


Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

20 Februari 2023

Lanskap Podomoro Tenjo di Jalan Raya Jasinga Tenjo Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Podomoro Tenjo)
Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.