TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset dari PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi potensi laju penguatan rupiah menjelang akhir tahun bakal terganjal dengan kembali naiknya laju dolar Amerika Serikat. Hal ini sebagai imbas pelemahan harga minyak mentah, yang juga berimbas pada penurunan sejumlah harga komoditas.
Reza memperkirakan laju rupiah akan berada di bawah target support 13.648, bergerak dalam rentang Rp 13.666-13.640 per dolar AS (kurs tengah BI).
"Tetap waspadai potensi pelemahan lanjutan pada rupiah dan cermati berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi laju rupiah," kata Reza Priyambada dalam siaran tertulisnya, Rabu, 30 Desember 2015.
Kembali melemahnya harga minyak seperti yang telah diperkirakan Reza sebelumnya membuat USD mengambil kesempatan untuk kembali melanjutkan kenaikan terhadap sejumlah mata uang lainnya, di antaranya GBP, JPY, CHF, CNY, dan beberapa mata uang lainnya.
Laju rupiah yang sebelumnya dapat bertahan dari potensi pelemahan akhirnya tidak kuat menahan dominasi USD dan berakhir dengan pelemahan.
Menurut Reza, untuk membuat laju rupiah berbalik di teritori positif, animo pelaku pasar diharapkan masih dapat bertahan.
DESTRIANITA K.