TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan melakukan impor untuk gula pasir dan kedelai. "Kalau gula putih pasir, kita hanya perlu impor berjaga-jaga kalau harga tidak stabil," kata Darmin setelah memimpin rapat koordinasi pangan di kantornya, di Jakarta, 28 Desember 2015.
Oleh sebab itu, kata dia, impor akan dilakukan Bulog sebanyak 200 ribu ton setahun. "Itu akan dilakukan Bulog dan akan review dalam perjalanannya," ujarnya. Sementara itu, untuk impor kedelai pemerintah menetapkan bahwa impor harus diiringi dengan pembelian produk kedelai petani. "Kalau kedelai itu keputusannya, produksi diperkirakan sedikit naik pada tahun ini. Kita ingin supaya produksi petani juga dibeli importir," katanya.
Atas dasar serapan itu, kata Darmin, impor harus dibarengi membeli produk petani. "Proporsinya satu banding satu karena impor dan produksi perbandingannya 50 banding 50," katanya.
Rapat koordinasi pangan kemarin juga membicarakan impor sapi. Impor sapi yang direncanakan sebanyak 600 ribu ton akan terbagi dalam tiga kuartal. "Kalau sapi impor tahun depan untuk setahun diperkirakan 600 ribu," kata Darmin.
Rapat ini dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, Kepala Bulog Djarot Kusumayakti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan.
ARKHELAUS W.