Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indofarma Fokus Kembangkan Obat Herbal  

image-gnews
Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma, Tbk akan berfokus meningkatkan produksi obat asli dalam negeri. Sekretaris Perusahaan, Yasser Arafat, menyatakan saat ini perseroan tengah menunggu sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan atas fasilitas herbal Indofarma. Ia memperkirakan, fasilitas herbal bisa beroperasi mulai kuartal I 2016. "Kami juga mulai bekerja sama dengan petani plasma," katanya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 28 Desember 2015.

Dengan menggandeng petani plasma, Indofarma berharap bisa menjaga keberlangsungan pasokan bahan baku herbal, seperti jahe. Selain itu, kualitas bahan baku pun bisa terjaga dengan melibatkan petani. "Produk mereka sudah pasti kami beli," ucapnya.

Saat paparan publik, Yasser menyatakan dalam jangka menengah, pada 2019, perusahaan menargetkan mampu mengekstraksi semua bahan herbal asal Indonesia. Nantinya, produk yang sudah mempunyai nilai tambah itu akan diekspor.

Sejauh ini, kontribusi ekspor obat herbal Indofarma belum besar, baru 2-3 persen. Perusahaan menargetkan ekspor pada 2016 bisa mencapai US$ 3 juta sampai US$ 3,5 juta. Tahun ini, total ekspor Indofarma diperkirakan sebesar US$ 2,5 juta. Beberapa negara yang menjadi target ekspor ialah kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Afganistan.

Sedangkan untuk produk herbal, Indofarma masih melakukan penjajakan. Menurut Yasser, perusahaan tengah menyiapkan sejumlah produk yang akan diekspor, antara lain pasak bumi, cabe jawa, dan teh ekstrak.

Hingga November 2015, Indofarma mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah itu melebihi realisasi penjualan pada periode sebelumnya yang mencapai Rp 1 triliun. Sedangkan untuk laba bersih, Yasser mengatakan hingga akhir 2015 bisa menyentuh angka Rp 10 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laba bersih itu meleset jauh dari target perusahaan, yang pada awal tahun sebesar Rp 33 miliar. Yasser menyatakan, menurunnya laba lantaran serapan rencana kebutuhan obat (RKO) tidak optimal. Menurut dia, baru 70 persen RKO yang terserap. "Penyebabnya bisa karena anggaran (di pemerintah daerah) yang belum cair," tuturnya.

Pada 2016, Indofarma tidak menurunkan target laba bersih. Perusahaan optimistis meraih laba sebesar Rp 35 miliar. Sementara itu, pendapatan diperkirakan bisa menyentuh Rp 1,9 triliun.

Analis Lucky Bayu Purnomo menilai, upaya Indofarma mengembangkan produk herbal akan menemui tantangan. Analis dari LBP Enterprises itu mengatakan obat atau produk berbahan herbal masih kalah bersaing dengan obat-obatan berbahan kimia. Saat ini, produk obat berbahan dasar herbal belum menjadi obat utama. "Herbal ini masih berada di pasar sekunder," kata Lucky.

ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

2 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang

Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.


Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

17 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh

PT Indofarma menyatakan telah membayar THR Idul Fitri bagi karyawannya secara penuh tanpa dicicil.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

19 hari lalu

Serikat Pekerja Indofarma menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu, 31 Januari 2024. Mereka menuntut Menteri BUMN Erick Thohir menyelamatkan Indofarma Group yang merugi sekaligus memberikan hak-hak para karyawan. TEMPO/Riri Rahayu.
Indofarma Didesak Karyawan Bayar Kewajiban: THR Sudah, Gaji Masih Kami Usahakan

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Warjoko Sumedi angkat bicara menanggapi desakan para karyawan yang meminta pembayaran gaji dan THR.


Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

20 Januari 2024

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

Dokter penyakit dalam mengatakan penderita diabetes harus memahami dua hal sebelum mencoba pengobatan herbal. Apa saja?


Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

1 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

Penelitian ini menjadi penelitian pertama di Indonesia yang memanfaatkan kembang bulan sebagai obat diabetes.


Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

10 Desember 2023

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

Sistem pendidikan berbekal ilmu pengetahuan di bidang herbal diperlukan agar dokter bisa meresepkan obat yang bersumber dari alam atau fitofarmaka.


Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

4 Desember 2023

DPR Dukung OMAI Fitofarmaka Masuk Formularium Nasional JKN untuk Kemandirian Farmasi
Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

Dokter sebenarnya ingin meresepkan fitofarmaka untuk pasien, tapi karena tidak dijamin sehingga menggunakan pengobatan yang lain.


6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

24 November 2023

Ilustrasi jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?


Hati-hati Minum Jamu dan Obat Herbal Mengandung Steroid, Ini Efeknya

21 November 2023

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Hati-hati Minum Jamu dan Obat Herbal Mengandung Steroid, Ini Efeknya

Pakar mengatakan konsumsi jamu dan obat-obatan herbal yang mengandung steroid dapat memicu berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes.