TEMPO.CO, Sidoarjo - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan optimistis Bandar Udara Harun Thohir di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, segera bisa beroperasi meski fasilitas bandara belum sepenuhnya rampung dibangun.
"Mungkin Januari atau Februari. Tinggal nunggu penerbangan perintis saja," kata Jonan saat melakukan inspeksi mendadak di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 26 Desember 2015.
Jonan menolak bila kondisi landasan pacu Bandar Udara Harun Thohir dikatakan tak seluruhnya dalam keadaan baik. "Nyatanya dua bulan lalu saya ke sana bisa landing," kata Jonan.
Saat dikonfirmasi Tempo di lokasi tersebut, sekitar 50 persen lebih landasan pacu banyak mengelupas dan rusak. Jonan mengatakan, "Ya harus dibetulkan lagi. Bisa ngukur enggak Tempo?"
Sebelumnya berdasarkan pengamatan Tempo, landasan pacu sepanjang 930 meter itu tak seluruhnya dalam kondisi baik. Sekitar 45 persen landasan pacu masih mulus, sisanya tak lagi rata.
“Aspal itu memang tidak ada perawatan dari 2008, kualitasnya memang begitu, kena cuaca panas dan hujan,” kata pengawas proyek dan operasional Bandar Udara Bawean, Abdul Latif, saat ditemui Tempo di lokasi, Jumat, 25 Desember 2015.
Meski begitu, pihaknya menyatakan tak ada masalah. Hal itu dibuktikan dari hasil uji coba dua kali oleh TNI Angkatan Laut tahun 2012 dan Kementerian Perhubungan pada Oktober lalu. “Enggak masalah waktu kami coba,” ujarnya.
Lapangan terbang Bandar Udara Harun Thohir mulai dibangun sejak 2008. Saat ini pembangunan bandara sudah hampir rampung. “Sekarang sudah mencapai 97 persen, tinggal pembangunan watch room dua lantai ini saja,” kata Abdul Latif.
Pulau Bawean berjarak 150 kilometer dari Pulau Jawa di sisi utara Kabupaten Gresik. Rencananya, Bandara Bawean melayani penerbangan perintis rute Surabaya-Bawean. Bandar udara perintis itu diterbangi pesawat jenis CASA yang berkapasitas sekitar 45 penumpang.
NUR HADI