TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada rentang support 4.480-4.495 dan resistan di 4.525-4.538.
"Masih positifnya laju rupiah terbantu laju bursa saham Asia yang melanjutkan pergerakan positifnya. Ini memberikan angin segar pada laju IHSG sehingga dapat bertahan di zona hijau," kata Reza Priyambada dalam siaran tertulisnya pada Rabu, 23 Desember 2015.
Adanya aksi beli menahan laju IHSG dari potensi penurunannya. Akibatnya, meski laju IHSG masih menyisakan utang gap di level 4.409-4.429, laju IHSG belum akan ke area tersebut. Potensi kenaikan ini akan dapat terjaga bila aksi beli masih terjadi, yang juga ditopang oleh masih positifnya laju bursa saham global. Untuk itu, tetap cermati posisi dan arah IHSG.
Kemarin IHSG berhasil ditutup, menguat di angka 4.517,57, naik 36,89 poin atau 0,60 persen dari pembukaan awal 4.494,31. Laju IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya seiring dengan bertahannya pelaku pasar melakukan aksi beli.
Menurut Reza, sikap pelaku pasar terpengaruh penutupan laju bursa saham AS yang mampu berbalik menguat meskipun pelaku pasar di sana masih merespons negatif pelemahan harga minyak mentah yang menyentuh level terendah.
Selain itu, dirilisnya paket kebijakan ekonomi VIII juga dijadikan sentimen positif. Hampir mayoritas indeks sektoral mengalami kenaikan. Padahal, dalam laju IHSG, sempat terjadi pelemahan pada pertengahan sesi. Namun di akhir perdagangan mampu mengalami lonjakan.
Menjelang libur Natal, laju bursa saham Asia mulai bergerak variatif. Meski perayaan Natal masih akan berlangsung pada Jumat, sikap pelaku pasar hampir mayoritas mulai mengurangi aktivitas transaksinya atau dengan kata lain mengalami holiday mood.
Laju HSI dan beberapa indeks di bursa saham Tiongkok menguat, didukung penguatan pada bursa saham KOSPI, PSE, dan Strait Times. Tapi, Nikkei melemah dengan laju perdagangan tanpa arah jelang libur nasional pada Rabu sehingga membuat pelaku pasar cenderung keluar sementara waktu.
Laju bursa saham AS masih memiliki peluang untuk dapat bergerak positif seiring dengan naiknya volume beli. Adanya sentimen berbalik menguatnya harga minyak mentah dunia diharapkan berimbas pada kenaikan saham-saham energi sehingga dapat mendorong laju bursa saham bertahan di zona hijaunya.
DESTRIANITA K