TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 16 kontainer mesin pembangkit listrik dengan total kapasitas 8 megawatt (MW) tiba di Pelabuhan Tanjung Lontar, Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 21 Desember 2015.
Mini pembangkit itu diangkut menggunakan Kapal Motor (KM) Bahari 6--termasuk di dalamnya travo dan panel--dan mendapat prioritas sandar di dermaga untuk bongkar. "Listrik yang dikirim sudah siap (on side) untuk beroperasi melayani warga Kota Kupang," kata General Manager PLN Wilayah NTT Ricard Safkaur.
Seusai bongkar muat di Tenau Kupang, menurut Ricard, mesin listrik tersebut diangkut menggunakan 10 kontainer ke lokasi PLTD Tenau. Sebanyak enam kontainer sudah ditempatkan sesuai posisi yang direncanakan. "Enam belas kontainer sudah tersusun rapi di lokasi," katanya. Dengan tambahan mesin ini, krisis listrik Kupang bisa teratasi.
Petugas PLN, Ricard menambahkan, telah mengatur instalasi yang menghubungkan satu mesin dengan mesin lain. Mereka bekerja secara maraton. "Jika semua lancar, pada 23 Desember 2015 sudah bisa terhubung dengan sistem ketenagalistrikan Kupang."
Masuknya setrum 8 MW akan menambah daya mampu sistem Kupang menjadi 60 MW, sama dengan beban puncak. "Dengan demikian, daya menjadi sama sehingga tidak ada pemadaman lagi," katanya.
Menurut Ricard, listrik bisa saja padam tapi bukan karena defisit, melainkan karena gangguan di sisi jaringan. Saat ini NTT telah memasuki musim hujan. Masyarakat diimbau agar merelakan pohon yang sudah mendekati jaringan listrik untuk dirabas, atau dipotong. "Tiupan angin yang menyebabkan ranting pohon menyentuh kabel TM dapat memadamkan listrik," ujarnya.
YOHANES SEO