TEMPO.CO, Jakarta - Pelarangan beroperasinya ojek berbasis aplikasi online, seperti Go-Jek, Grab-bike, dan perusahaan sejenis lainnya oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ternyata memberikan sentimen positif terhadap perdagangan saham perusahaan transportasi Express Transindo Utama, Tbk dan PT Blue Bird, Tbk.
Sejak dibuka pukul 9.00, harga saham taksi Express dengan kode TAXI ini dibuka di angka Rp 112. Hingga saat ini, pada penutupan perdagangan sesi I, meski masih fluktuatif, harga saham masih naik sebesar 16 poin dari harga awal di angka Rp 125 atau mengalami kenaikan sebesar 14,68 persen.
Hal yang sama juga dialami perusahaan taksi Blue Bird. Perusahaan dengan Kode Saham BIRD ini pada awal perdagangan dibuka pada angka Rp 7.200. Di awal perdagangan, saham BIRD sempat melonjak pada posisi tertinggi Rp 8.150 per lembar atau sebesar 16,4 persen. Pada penutupan perdagangan sesi I, harga saham Bluebird melesat di angka 7.525, naik sebesar 525 poin atau 7,5 persen. Sahamnya diperdagangkan 123 kali dengan volume 1.710 lot senilai Rp 1,3 miliar.
Tak hanya itu, saham Bluebird juga masuk di jajaran teratas di top gainers atau saham yang menguat paling tinggi, disusul saham Gudang Garam (GGRM), dan Bank Mayapada (MAYA). Meski larangan ojek online kini telah dicabut, posisi saham Blue Bird masih bertengger di puncak top gainers.
DESTRIANITA K.