TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan proses privatisasi badan usaha milik negara butuh waktu dan melalui langkah yang panjang.
"Prosesnya panjang, ada 25 langkah. Paling lama di tempat Pak Setya Novanto," kata Tito dalam seminar Reshaping, Sharpening, dan BUMN Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2016.
Menurut Tito, sejak 2003, ada 13 BUMN yang mengajukan privatisasi. Namun hanya delapan perusahaan yang lolos. "Coba lihat, Krakatau Steel butuh 1 tahun 7 bulan, padahal IPO perusahaan swasta cuma 3,5 bulan."
BUMN lain yang memperoleh izin IPO adalah Garuda Indonesia, yang butuh waktu 4 tahun 1 bulan. Sedangkan Semen Baturaja, yang sudah mengajukan selama lima tahun lebih, gagal mendapat izin tersebut.
Tito juga mengaku ditertawakan anggota Dewan saat mempresentasikan permasalahan tersebut. "Mereka bilang, 'Pak, salahnya bukan di kita.' Saya bilang ini faktanya, ada 25 step."
Padahal, bila telah diprivatisasi, tutur Tito, BUMN akan mendapat keuntungan. "Fakta riset yang ada, privatisasi dapat meningkatkan efisiensi industri," ujarnya.
FRISKI RIANA