TEMPO.CO, Washington - Bank sentral Amerika Serikat atau The Fed akhirnya menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak hampir satu dekade lalu. Komite pengatur kebijakan The Fed menaikkan kisaran suku bunga acuannya sebesar seperempat poin menjadi 0,25-0,5 persen pada Rabu siang waktu setempat atau Kamis dinihari, 17 Desember 2015.
"Komite menilai bahwa terdapat peningkatan yang cukup besar dalam kondisi pasar tenaga kerja tahun ini. Kondisi tersebut meyakinkan kami bahwa inflasi akan meningkat menjadi dua persen dalam jangka waktu menengah," tulis The Fed dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Reuters.
The Fed menjelaskan kenaikan suku bunga kali ini merupakan sebuah awal di mana mereka akan menerapkan siklus pengetatan secara bertahap. Selain itu, The Fed memutuskan untuk menerapkan premi dalam memonitor inflasi yang masih terperosok di bawah target.
"Mengingat inflasi saat ini berada di bawah dua persen, Komite akan sangat berhati-hati dalam memantau kemajuan terhadap target inflasi. Komite berharap, kondisi ekonomi saat ini akan berkembang untuk menjamin peningkatan bertahap dalam suku bunga acuan The Fed," kata The Fed.
Proyeksi ekonomi yang baru dari pembuat kebijakan The Fed juga tidak berubah secara drastis sejak September 2015 ketika tingkat pengangguran diperkirakan menurun sebanyak 4,7 persen, dan tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 2,4 persen pada 2016 mendatang.
Baca Juga:
Pernyataan dan janji The Fed tentang siklus yang bertahap tersebut menunjukkan sebuah kesepakatan antara mereka yang telah siap menaikkan suku bunga setiap bulannya dan mereka yang masih merasa bahwa kondisi ekonomi masih penuh risiko.
REUTERS | ANGELINA ANJAR SAWITRI