TEMPO.CO, Jakarta - Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation menyepakati kemitraan hingga 30 persen di Blok Mahakam dari penjualan PT Pertamina(Persero) pada 2017. Kesepakatan akan diteken dalam perjanjian bagi hasil yang ditargetkan rampung pada dua pekan ke depan.
"Kami menyepakati pembagian 30 persen itu. Total dan Inpex akan mengambilnya sama rata, masing-masingf 15 persen," ujar Director of Total EP Asia Pacific Olivier Cleret de Langavant selepas penandatanganan payung kesepakatan (Head of Agreement) HoA Blok Mahakam, Rabu, 16 Desember 2015.
Komitmen Total dan Inpex tertuang dalam persetujuan komersial (commercial agreement) dan tercakup dalam HoA. Namun, kata Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto, komitmen tersebut dapat dieksekusi setelah nilai aset versi Pertamina selesai dihitung. "Pemerintah daerah juga mendapat bagian 10 persen," ujar Dwi.
Selain persetujuan komersial, HoA juga mencakup kesepakatan pengalihan pengelolaan Blok Mahakam(transfer agreement). Transfer mencakup peralihan semua karyawan operasional dari Total ke Pertamina. Operator lama juga bakal membantu perseroan menyiapkan rencana kerja, anggaran, serta izin terkait, guna kelancaran operasi Pertamina.
Kesepakatan juga memuat kesediaan Total untuk mempertahankan produksi Mahakam hingga kontrak berakhir. Namun, kata Olivier, Total berencana mengurangi kucuran modal di Blok Mahakam pada 2016 dan 2017 dari rata-rata investasi per tahunnya sebesar US$ 2 miliar.
"Saya tidak bisa jelaskan detail pengurangannya. Tetapi tren pengurangan investasi memang jamak terjadi pada semua perusahaan di seluruh dunia," Oliver berujar.
Komitmen Total dijamin Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Kata dia, selama ini Total dan Inpex sudah terbukti menjadi kontraktor yang patuh. "Dari evaluasi Work Plan and Budget (WPnB) 2016, Total dan Inpex adalah opetator yang baik," ujar Amien.
ROBBY IRFANY