TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menyiapkan beberapa langkah strategis kinerja di tahun 2016. “Pada 2016 ada sebelas sasaran strategis, fokus utama penguatan pengawasan jasa keuangan perbankan, pasar modal, dan industri keuangan bukan bank,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad di gedung DPR Rabu, 16 Desember 2015.
Muliaman mengatakan akan menerapkan pelayanan prima terkait perizinan agar lebih singkat. Ia mengaku sedang menyiapan sistem yang terintegrasi yang akan diterapkan pada semester pertama 2016.
Selain itu OJK akan mendalami pasar jasa sektor keuangan untuk menjaga volatilitas agar tidak terganggu. “Termasuk mendorong perusahaan untuk pelepasan saham perdana (IPO) sehingga investor makin besar,” kata Muliaman.
Peningkatan akses jasa keuangan juga akan ditingkatkan tahun depan. Muliaman menilai masih banyak masyarakat di daerah yang kesulitan mendapatkan pelayanan jasa keuangan seperti pembiayaan kredit mikro.
Muliaman akan mendorong pembukaan akses lembaga keuangan mikro di daerah dengan dukungan teknologi yang memadai. “Kami upayakan peningkatan akses keuangan di daerah."
OJK, Muliaman berujar, juga akan mengembankan sektor keuangan syariah yang pertumbuhannya masih di bawah 5 persen. Kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini tertekan mengakibatkan sektor industri keuangan syariah turut berdampak.
DANANG FIRMANTO