TEMPO.CO, Jakarta - Analis Senior Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan United Nations Development Programme (UNDP) Harry Seldadyo memperkirakan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index atau HDI) tahun ini naik. Ini berkaca pada portofolio APBN dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Pemerintah, menurut Harry, mengambil kebijakan yang mendukung indeks pembangunan manusia seperti mengalokasikan dana pendidikian 20 persen dari APBN dan BPJS Ketenagakerjaan yang mulai menyasar pekerja informal. Penetapan APBN dan RPJMN menunjukkan pemerintah bergerak ke peningkatan indeks HDI.
"Kalau kita lihat dari sisi budget dan pendidikan, (HDI) akan bergerak lebih baik," kata Harry tanpa menyebutkan prediksi angka indeks, Selasa, 15 Desember 2015.
Indonesia saat ini menduduki peringkat 111 dari 188 negara dengan torehan nilai Indeks Pembangunan Manusia 0,684. Peringkat tersebut ditempati Indonesia selama tiga tahun berturut-turut sejak 2012.
Harry mengatakan selama beberapa tahun belakangan, peringkat dunia HDI juga tidak berubah alias formasi negaranya masih sama. Namun angka HDI global cenderung naik yang mengindikasikan dunia bergerak menuju kesejahteraan.
Indikator HDI UNDP terdiri dari empat variabel, yakni angka harapan hidup, harapan tahun bersekolah, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani orang berusia 25 tahun ke atas, dan pendapatan nasional bruto per kapita (GNI). Angka harapan hidup berada di angka 68,9, harapan tahun bersekolah di level 13 poin, rata-rata waktu sekolah yang sudah dijalani orang berusia 25 tahun ke atas mencapai 7,6 poin, dan pendapatan nasional bruto per kapita (GNI) 9,7 poin.
Harry mengatakan semua indikator HDI tidak bergerak signifikan kecuali variabel pendapatan nasional bruto per kapita dan harapan tahun bersekolah. Kedua variabel tersebut mendapat nilai lebih baik dari tahun sebelumnya.
ALI HIDAYAT