TEMPO.CO, Kupang - Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjamin tak akan terjadi pemadaman listrik saat perayaan Natal dan tahun baru. Pasalnya, PLN mendapat bantuan tambahan pasokan listrik dari Jakarta dan Lhokseumawe untuk mengatasi krisis listrik di NTT.
"Untuk mengatasi pemadaman bergilir yang dilakukan ini, kami mendapat bantuan daya 20 megawatt (MW) dari Jakarta dan Lhokseumawe," kata General Manager PLN wilayah NTT Ricard Safkaur kepada wartawan di Kupang, Sabtu, 12 Desember 2015.
Ricard menjelaskan, bantuan listrik dari dua daerah itu sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Kupang menggunakan kapal barang, dan tiba di Kupang pada 20 Desember 2015. Dengan tambahan itu, maka pihaknya menjamin tak akan terjadi pemadaman saat Natal dan tahun baru.
Saat ini, kata dia, PLN wilayah NTT mengalami defisit 13 megawatt untuk melayani kebutuhan warga di Kota Kupang, NTT, karena meledaknya satu unit mesin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) akibat arus balik. "Satu unit PLTU mengalami kerusakan yang cukup berat, sehingga butuh bantuan dari daerah lain. Sedangkan satunya siap beroperasi kembali," ujarnya.
Beban puncak penggunaan listrik di wilayah Kupang pada siang hari mencapai 54 MW, dan malam hari 60,7 MW. Dengan matinya dua unit mesin PLTU, maka PLN hanya mengandalkan mesin PLN. Namun daya mampu hanya 36,65 MW, sehingga tidak bisa melayani kebutuhan warga di daerah ini karena mengalami defisit sekitar 13 MW. "Dengan demikian, dilakukan pemadaman bergilir pada siang dan malam hari setiap jam.”
Sebulan terakhir ini, NTT mengalami krisis listrik karena kerusakan mesin PLTU dan masalah teknis lainnya. Alhasil, PLN melakukan pemadaman bergilir yang meresahkan warga Kota Kupang.
YOHANES SEO