TEMPO.CO, Simalungun - Petani pepaya California di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berharap pemerintah memberikan solusi terhadap gangguan hama yang menyerang tanaman mereka. Ketua Kelompok Tani Mulia Nagori Sahkuda Bayu di Kecamatan Gunung Malela, Suherman, mengatakan hama uret dan gengsir merusak pohon dan buah sehingga hasil panen berkurang. "Hama ini menyerang saat musim hujan," kata Suherman, Jumat, 11 Desember 2015.
Serangan hama terhadap tanaman ini bisa diketahui melalui ciri serbuk putih yang menempel pada pangkal buah serta daun menguning yang berdampak pada pertumbuhan buah yang tidak normal. Penyemprotan pestisida berbagai merek telah ditempuh petani, tapi belum memberikan hasil maksimal.
Seorang petani, Suryanto, mengaku menanam pepaya California karena prospeknya bagus dengan pangsa pasar luas, permintaan banyak, dan harganya tinggi. Ayah tiga anak itu semula optimistis menanam pepaya bisa meningkatkan perekonomian keluarga sehingga kehidupan lebih baik lagi.
Namun harapan itu terancam tak terwujud. Petani mendesak dinas pertanian melakukan penelitian terhadap uret dan gengsir serta mencari cara efektif membasminya.
Pepaya California ini sebenarnya jenis pepaya yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, bukan dari California, Amerika Serikat. Rasanya manis dan daging buahnya tebal. Di pasaran, pepaya ini bisa bersaing dengan pepaya jenis lain, seperti pepaya Thailand.