TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri berambisi melipatgandakan jumlah pengguna layanan tagihan elektronik. Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, berharap target itu mampu menyukseskan program pemerintah terkait dengan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). “Tahun depan, Bank Mandiri berharap dapat membukukan pertumbuhan transaksi e-commerce sebesar 100 persen,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2015.
Rico mengatakan, transaksi online merupakan gaya hidup yang kian digemari masyarakat, khususnya bagi kalangan muda dan kelas menengah. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut transaksi e-commerce tahun lalu mencapai US$ 12 miliar. Jumlah itu diperkirakan bakal meningkat 10 kali lipat menjadi US$ 135 miliar pada 2020. “Kondisi ini menghadirkan potensi bisnis yang sangat prospektif ke depan,” ujar Rico.
Menurut Rico, perubahan perilaku itu tumbuh bersamaan dengan kecenderungan para pelaku bisnis, baik lokal maupun internasional, untuk menggunakan platform layanan daring. Karena itu, tak sedikit nasabah Bank Mandiri yang beralih menggunakan layanan itu. “Hingga November 2015, jumlah pengguna uang elektronik Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 1,5 juta nasabah dengan total volume transaksi sebesar Rp 1,9 triliun,” kata Rico.
Untuk mendongkrak jumlah pengguna layanan tersebut, kata Rico, Bank Mandiri beberapa waktu lalu menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia tagihan, Boku, untuk melayani pembayaran transaksi online bagi para pengguna Facebook di Indonesia. Uang elektronik Bank Mandiri nantinya akan diintegrasikan ke dalam platform pembayaran Boku sehingga seluruh pengguna Facebook Indonesia dapat bertransaksi menggunakan mandiri e-cash.
Penggunaan uang elektronik Bank Mandiri dapat dilakukan untuk transaksi minimal sebesar Rp 100 ribu. Saat bertransaksi, pengguna Facebook cukup memilih cara pembayaran dengan perangkat gawai dan memasukkan nomor telepon. Setelah itu, pengguna memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan via pesan pendek ke telepon seluler untuk memastikan transaksi pembayaran. “Apabila transaksi berhasil, saldo mandiri e-cash akan berkurang,” kata Rico.
Uang elektronik Bank Mandiri merupakan aplikasi yang bertujuan mendorong penciptaan less-cash society. Aplikasi ini dapat diunduh melalui akses *141*6# atau di Google Play, App Store, Blackberry App World, dan Nokia Store. Konsep layanan uang elektronik menggabungkan layanan perbankan dengan layanan telekomunikasi yang baik bagi nasabah ataupun bukan nasabah Bank Mandiri. Pada aplikasi ini, nomor telepon seluler masyarakat menjadi nomor rekening.
Baca: Layanan Uang Elektronik Bank Mandiri
Chief of Product Officer Boku Adam Lee mengatakan, metode pembayaran dengan uang elektronik berbasis server merupakan terobosan yang inovatif dalam meningkatkan kenyamanan pengguna dalam bertransaksi. Kebutuhan akan metode pembayaran carrier billing cukup meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. “Oleh karena itu, kami memilih untuk mengintegrasikan mandiri e-cash dengan platform carrier billing Boku,” katanya.
RIKY FERDIANTO