Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potensi Tinggi, RI Incar Pasar Mamin Korea Selatan

image-gnews
Ilustrasi minuman teh/ teh organik. TEMPO/ Nita Dian
Ilustrasi minuman teh/ teh organik. TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tengah membidik pasar makanan dan minuman serta kopi Korea Selatan karena peluang untuk produk-produk tersebut masih cukup menjanjikan dimana impor negara tersebut pada 2014 lalu mencapai 8,1 miliar dolar AS atau tumbuh 7,55 per tahun.

"Kita memiliki peluang cukup besar untuk merebut pangsa impor produk makanan olahan di Korea Selatan dan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (9 Desember 2015).

Dengan impor Korea Selatan untuk makanan olahan pada 2014 mencapai 8,1 miliar dolar AS dan pertumbuhan 7,55 persen per tahun selama periode 2010-2014, negara-negara pemasok utama mereka adalah Amerika Serikat dengan pangsa 20,4 persen, Tiongkok 16,37 persen, Filipina 6,88 persen, Thailand 6,57 persen dan Australia 6,11 persen. Sementara Indonesia menduduki urutan ke 15 dengan pangsa 1,8 persen.

Tantangan untuk masuk ke dalam pasar makanan minuman Korea Selatan adalah pemerintah negara itu menerapkan standar tinggi dengan alasan keamanan pangan.

"Eksportir makanan olahan Indonesia harus mengetahui dan mampu memenuhi persyaratan mulai dari bahan-bahan yang digunakan hingga proses pengolahan. Sementara untuk kopi sangat digemari masyarakat Korea Selatan. Kita perlu melakukan strategi khusus untuk lebih mempromosikan dan membentuk positioning kopi Indonesia di pasar Korea Selatan" ujar Thomas.

Hampir seluruh kopi di Korea Selatan berasal dari impor yang angkanya mencapai 5,26 juta dolar AS per tahun. Selain itu, sebanyak 53 persen orang dewasa di negara tersebut lebih memilih minuman kopi dibandingkan jenis minuman lainnya, seperti jus, minuman cokelat, susu, ataupun minuman ringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekitar 90 persen kopi yang diimpor Korea Selatan adalah green beans yang memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan kopi yang dihasilkan Indonesia. Namun demikian, Indonesia masih memiliki peluang memasarkan specialty coffee dan single-origin. Kebanyakan penikmat kopi di Korea Selatan belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut," ujar Thomas.

Selain itu, untuk mendorong ekspor Indonesia ke Korea Selatan Thomas juga akan bertemu Chairman of Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) dan Chairman of Korea International Trade Association (KITA) guna mendiskusikan peluang kerja sama di bidang promosi perdagangan.

Salah satu cakupan kerja sama adalah fasilitasi para eksportir Indonesia dalam melakukan promosi di website KITA melalui layanan e-marketplace dan Global Business Matching Services (GBMS).

"Kami berharap KOTRA dapat mendukung promosi produk Indonesia di pasar Korea Selatan, sekaligus mendorong perusahaan Korea Selatan berinvestasi di Indonesia," ujar Thomas.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.


Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.


Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Perwakilan Kementerian Perindustrian bersama pelaku industri makanan pada pameran internasional Food Ingredients Asia (FIA) 2023 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 20-22 September 2023. TEMPO/Kemenperin
Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.


Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita at the business forum during the 23rd National Meeting of the Industrial Estates Association (HKI) in Bali on Thursday (September 21, 2023). ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.


BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

Ilustrasi Ekspor Impor Migas. antaranews.com
BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.


Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Kementerian Perindustrian memaparkan progres persiapan Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023, pameran industri di kota Hannover, Jerman pada 17 hingga 21 April 2023 mendatang. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.


Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Ilustrasi salmon (Pixabay.com)
Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat


Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. TEMPO/Tony Hartawan
Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.


Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

7 September 2022

Harga BBM Turun, Industri Makanan Tumbuh 8,5 Persen
Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.


Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

7 September 2022

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara memperkirakan sektor industri makanan dan minuman tumbuh di atas 10 persen tahun depan. Sektor ini akan terdorong belanja politik hingga 2019 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Optimisme industri makanan dan minuman tumbuh 7 persen ditunjukkan dengan geliat kegiatan wisata masyarakat.