TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memanfaatkan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk kepentingan nasional.
Sudirman Said, Menteri ESDM, mengatakan Presiden Jokowi meminta Indonesia benar-benar aktif di dalam OPEC, sehingga keanggotaannya bermanfaat bagi masyarakat. Pasalnya, Indonesia sempat vakum selama tujuh tahun daei keanggotaan OPEC, karena tidak lagi menjadi negara pengekspor minyak mentah.
“Presiden mengapresiasi langkah ini, dan diharapkan Indonesia betul-betul aktif di dalam OPEC,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7 Desember 2015).
Sudirman menuturkan keanggotaan kembali Indonesia di OPEC memiliki manfaat strategis dalam pengamanan pasokan energi nasional. Indonesia dapat memanfaatkan OPEC untuk membangun jaringan dan memiliki akses kepada negara-negara pemasok energi dunia.
Hal itu kemudian akan menopang kebijakan energi nasional, dimana Indonesia dapat melakukan pembelian minyak mentah langsung dari negara produsen. Keberhasilan langkah tersebut dapat terlihat dari kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco untuk membangun kilang di dalam negeri.
“Arab Saudi juga sedang menjajaki kerja sama pembangunan tangki penyimpanan, Iran memastikan pasokan LPG dalam negeri, dan kerja sama pembangunan pembangkit listrik dengan Qatar,” ujarnya.
Dalam kerja sama pembangunan tangki penyimpanan, Arab Saudi nantinya akan memasok minyak mentah untuk tangki yang dibangun Indonesia. Hal itu sangat menguntungkan Indonesia, karena dapat menambah cadangan energi nasional.
Widhyawan Prawiraatmadja, Gubernur Indonesia untuk OPEC, sebelumnya mengatakan Indonesia perlu memastikan ketahanan energinya, karena memiliki kebutuhan yang tinggi. Apalagi, saat ini Indonesia dalam proses transisi dari penggunaan energi yang didominasi energi fosil menuju energi baru dan terbarukan.
Keanggotaan Indonesia di OPEC dapat memperkuat ketahanan energi melalui peran aktif negara dalam kerja sama luar negeri, baik secara multilateral maupun bilateral.
Kesertaan Indonesia di dalam International Energy Agency menjadikan Indonesia memiliki posisi yang unik dalam meningkatkan jejaring energi Internasional, percepatan alih teknologi, dan kesempatan bisnis pasokan minyak dan produk yang saling menguntungkan.
Kemudian akses pada penelitian dan pengembangan terkini, serta kesempatan bagi putra dan putri terbaik Indonesia berkiprah lebih luas di organisasi energi global.