TEMPO.CO, Subang - Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membentang sepanjang 116,75 kilometer di atas wilayah Purwakarta-Subang-Indramayu-Majalengka hingga Cirebon itu, sejak diresmikan Presiden Jokowi Widodo, 14 Juni 2015, telah banyak menimbulkan peristiwa kecelakaan lalu lintas dengan puluhan korban meninggal dunia, luka berat, dan ringan.
Peristiwa kecelakaan pertama terjadi hanya terpaut sehari setelah jalan tol terpanjang dengan tarif termahal di Indonesia tersebut diresmikan. Insiden tersebut terjadi di kilometer 82+200 Bungursari, Purwakarta.
Kecelakaan terjadi antara dua buah truk boks ekspedisi dengan nomor polisi L 9821 F dan truk bak terbuka pengangkut pasir B 9953 FYT. Akibat peristiwa pada medio 15 Juni 2015, pukul 22.30 tersebut, satu orang meninggal dunia.
Sehari kemudian, 16 Juni 2015, peristiwa kecelakaan maut kembali terjadi. Kali ini lokasinya di kilometer 94+200 Subang. Peritiwa tabrakan beruntun melibatkan truk Colt Diesel AG 8375 UH, Toyota Avanza A 1007 VE, dan truk Fuso AG 9934 B di jalur B Cirebon-Cikopo, mengakibatkan satu korban tewas dan dua luka berat.
Jalan Tol Cipali yang dibangun buat memecahkan persoalan kemacetan akut di jalur utama Pantai Utara Karawang-Subang-Indramayu-Cirebon pada puncak mudik 2015--dan kenyataannya berhasil melengangkan jalur Pantura--itu, pada H+6, 23 Juli 2015, malah menimbulkan kecelakaan kembali.
Kali ini lokasinya di kilometer 85+200 daerah Subang. Sebuah sedan Daihatsu Ficanto F 1547 LK, pengemudinya seorang perempuan, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dan, peristiwa kecelakaan terakhir yang menimbulkan korban jiwa di ruas Purwakarta-Subang, terjadi di kilometer 117+800 pada Rabu malam, 2 Desember 2015, sekitar pukul 21.00, dengan menimbulkan korban jiwa seorang penyeberang jalan yang ditabrak Hyundai Avega bernomor polisi E 1301 BP.
Peristiwa tersebut terpaut 7,5 jam dengan kecelakaan yang terjadi di kilometer 173 wilayah Indramayu. Kecelakaan sebuah minibus Elf pembawa rombongan warga Brebes ini menyebabkan 12 penumpang meninggal dunia, serta tujuh luka berat dan ringan.
Kepala Unit Polisi Jalan Raya Tol Cipali Subang, Inspektur Dua Heri, mengatakan, setelah serangkaian peristiwa di atas, ada puluhan kali insiden kecelakaan lainnya menyusul. "Kecelakaan hampir terjadi setiap hari, tetapi yang menimbulkan korban jiwa jarang, paling luka ringan dan kerugian material saja," ia menjelaskan.
Titik-titik lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali di ruas Cikopo-Subang, yakni di kilometer 79, 83, 85, 90, dan 113. Kecelakaan mayoritas disebabkan oleh faktor kelalaian pengemudi. "Misalnya, mengantuk dan kelelahan," ujar Heri. Penyebab kedua akibat kondisi kendaraan yang tidak dalam kondisi prima.
Ihwal minimnya lampu penerangan jalan, Heri berujar, tidak harus sepanjang ruas jalan tol diterangi Penerangan Jalan Umum (PJU). "Kan di sepanjang jalur Tol Cipali sudah dipasangi reflektor di pembatas jalan," ia memberikan alasan. Lampu PJU itu cukup dipasang di setiap menjelang dan di lokasi peristirahatan, di setiap simpang susun, serta di setiap pintu gerbang keluar dan masuk tol.
NANANG SUTISNA