TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan korupsi akan berhenti kalau semua orang sejahtera. "Bagaimana cara sejahtera? Yaitu dengan bayar pajak," kata dia dalam Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2015 di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak di kantor Dirjen Pajak, Jakarta, Kamis, 3 Desember 2015.
Menurut Ken, bayar pajak bukan soal besar kecilnya nilai yang harus dibayar, tetapi sesuai dengan kebutuhan. "Bayangkan kalau Rp 5000 kali 200 juta sehari," ujar dia. Ia melanjutkan, sebenarnya orang Indonesia mengerti suatu perbuatan salah kalau tahu dampaknya. Bukan hanya diberitahu hukumannya.
Ia memberi ilustrasi, tidak ada orang yang berani merokok di pom bensin. Karena tahu dampaknya, yakni bisa memicu kebakaran. "Hal korupsi juga harus dikasih tahu dampaknya," kata Ken. "Kalau anak kecil dikasih tahu jangan lari, malah lari. Kalau kita bilang jangan korupsi, malah korupsi. Kalau nggak percaya buka google. Tulis jangan korupsi, yang muncul gambar terima duit."
Direktorat Jenderal Pajak mengadakan diskusi dalam memperingati hari antikorupsi sedunia yang jatuh setiap 9 Desember. Tema acara ini adalah "Bersatu Mewujudkan Transformasi Direktorat Jenderal Pajak yang Bersih dari Korupsi."
Diskusi dipandu Andy F. Noya. Menghadirkan pembicara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. Acara berlangsung seru. Peserta yang kebanyakan dari kantor Dirjen Pajak sendiri, mendapat masukan sekaligus hiburan dari celotehan para narasumber itu.
REZKI ALVIONITASARI