TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan akan menggelar seminar internasional di Jakarta, 7 Desember 2015. Kegiatan bernama International Forum on Development and Public Policy ini memilih tema “Fiscal Reform to Support Strong and Equitable Growth: Striking the Right Balance”.
"Yang akan menarik di seminar ini, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan akan memiliki satu sesi khusus yang mengundang ekonom muda Indonesia," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 2 Desember 2015.
Baca Juga:
Kelima ekonom muda ini berasal dari perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Gajah Mada (Yogyakarta), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Brawijaya (Malang), dan Universitas Padjadjaran (Bandung).
Suahasil menjelaskan, kelima ekonom ini berusia sekitar 35-37 tahun. Mereka adalah staf pengajar di universitas tersebut. "Mereka punya topik sesuai dengan bidang kekhususan yang mereka dalami masing-masing," ujar Suahasil. Misalnya ada yang khusus membidangi properti, pertumbuhan ekonomi, produktivitas, dan regional development.
"Mereka duduk di satu sesi, kita akan mendengarkan pendapat ekonom muda ini. Kami memberi kesempatan mereka menyampaikan gambar besar dari perekonomian Indonesia," kata Suahasil. "Umur 35-37 tahun itu masih di tahap awal karier mereka di ekonomi. Mungkin 3-5 tahun ke depan menempati posisi yang penting. Kita coba tanya dan tarik pemikiran mereka dari sekarang."
Forum internasional ini juga akan mendekatkan antara pengambil kebijakan, seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dengan pelaku usaha, pengamat, dan akademisi. Forum ini, kata Suahasil, akan menguraikan kegiatan pemerintah di bidang ekonomi sekarang. "Masih banyak ide-ide lain yang perlu digali. Apakah sudah benar yang kami lakukan? Apakah ada dimensi lain?" Ujar Suahasil.
Ia melanjutkan, forum ini bisa memberi warna dalam pola pikir pemerintah. "Karena pengambil kebijakan perlu selalu berbasiskan knowledge. Kami juga ingin mendapat perspektif dari orang-orang yang mengamati Indonesia," katanya. Namun hasil dari pembicaraan forum ini tak serta-merta mengubah kebijakan pemerintah yang tengah berjalan.
REZKI ALVIONITASARI