TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy menyambut baik rencana pemerintah yang akan menjadikan Bank BTN sebagai bank perumahan. "Perubahan itu kami pikir sangat tepat karena sangat dibutuhkan masyarakat," kata Eddy, Rabu, 2 Desember 2015.
Menurut dia, sebagai negara dengan jumlah populasi besar, kebutuhan perumahan sebagai kebutuhan dasar juga besar. Karena itu, perlu ada bank yang mengkhususkan diri pada pembiayaan perumahan.
Sebenarnya, kata Eddy, selama ini pembiayaan perumahan juga telah dilakukan BTN. Tapi nama bank tabungan negara yang melekat pada BTN membuat masyarakat menganggap bank pelat merah tersebut sebagai bank tabungan, bukan bank pembiayaan perumahan. Eddy menilai nama dan status BTN saat ini sedikit banyak berdampak pada minat pengajuan kredit oleh masyarakat.
Dengan perubahan nama dan status, Eddy berharap semakin banyak orang berani mengajukan kredit perumahan. "Kalau status BTN jadi bank perumahan, masyarakat diharapkan semakin gampang mengajukan kredit," kata Eddy.
Eddy mengaku sulit menaksir bertambahnya masyarakat yang mengajukan kredit dengan adanya perubahan nama dan status BTN sebagai bank perumahan. "Tapi paling tidak dengan adanya perubahan nama dan status, itu sudah menunjukkan keberpihakan pemerintah untuk mempermudah masyarakat mengajukan kredit perumahan," kata Eddy.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan menjadikan BTN sebagai bank perumahan. Nantinya, bank ini akan berfokus mengurusi pembiayaan pembangunan perumahan masyarakat, tidak mengurusi persoalan lain.
AMIRULLAH