TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan perlu dibangun suatu wadah industri untuk menampung getah karet. "Itu yang saya lihat penyelamatan jangka panjang," kata Anton seusai acara "Menakar Keseriusan Pemerintah Gairahkan Sektor Perkebunan", Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015.
Menurut Anton, pemerintah adalah kunci untuk kebangkitan industri karet. Pemerintah perlu memfasilitasi pembentukan wadah semacam ini untuk mendorong industri karet.
Anton berujar, upaya-upaya semacam inilah yang lebih efektif. Pasalnya, ketimbang membuat penyelamatan jangka pendek, pemerintah perlu berpikir bagaimana rencana jangka panjangnya.
Selain itu, pemerintah perlu memberikan stimulan kepada wirausahawan. Dengan meningkatkan wirausahawan ini, diharapkan sumber daya alam Indonesia dapat dieksplorasi lebih lanjut. "Menumbuhkan entrepreneur untuk mau terjun ke sektor ini," ujarnya.
Kalau solusi hanya parsial saja, Anton khawatir ini tidak akan menyelesaikan permasalahan perkebunan karet di Indonesia. "Apalagi karet memiliki banyak produk turunan."
Konsumsi karet dunia pada tahun 2012 mencapai 27,6 juta ton. Indonesia bersama dengan tujuh negara lainnya, seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, India, Vietnam, Cina, dan Sri Lanka pada tahun 2010 merupakan eksportir karet terbesar di dunia.
Namun meski karet merupakan produk potensial bagi Indonesia, harga karet kian melemah. Hal ini merupakan dampak dari perlambatan ekonomi global.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI