TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan akan menggelar pertemuan dengan sejumlah ekonom dunia di Nusa Dua, Bali, pekan depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara menyatakan pertemuan itu akan menghadirkan sejumlah lembaga dan ekonom dari dalam dan luar negeri. Beberapa di antaranya Bank Indonesia, Bappenas, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Asian Development Bank (ADB).
Suahasil menyebutkan pertemuan yang mengangkat tema tentang reformasi fiskal ini bertujuan menerima masukan dan pandangan dari para ekonom ihwal kebijakan pemerintah ke depannya. “Kami ingin tahu bagaimana perspektif orang luar melihat Indonesia,” ucap Suahasil di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015. Judul utama seminarnya ialah tentang International Forum on Economic Development and Public Policy.
Suahasil berujar, sejauh ini upaya reformasi fiskal yang sedang dilakukan pemerintah dalam APBNP 2015 mencakup perbaikan pendapatan dari semula mengandalkan sumber daya alam ke basis pajak. Lalu perbaikan pengeluaran yang tidak produktif menjadi produktif dan reformasi strategi pembiayaan. “Saya rasa masih banyak ide lainnya, dan pertemuan ini juga untuk melihat apakah kebijakan sekarang sudah benar.”
Hasil pertemuan, lanjut dia, tidak akan langsung bisa diterapkan. Pasalnya, APBN 2016 sudah diketuk oleh parlemen. Kendati demikian, dengan adanya masukan dari beragam kalangan pemerintah setidaknya akan mempunyai pemetaan mengenai kebijakan fiskal ke depannya. Suahasil menyebut akan ikut mewarnai pengambilan keputusan pemerintah.
Sebagai contoh, ia menjelaskan tentang pertemuan serupa pada 2013. Dua tahun lalu topik pertemuan mengangkat tema tentang middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah.
Agar lepas dari jebakan itu, tutur Suahasil, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh adalah dari pembangunan infrastruktur. Tak heran jika dalam APBNP 2015 anggaran untuk infrastruktur naik dibandingkan dengan sebelumnya.
ADITYA BUDIMAN