Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asiknya Ikut Komunitas Kolektor Uang Kuno di Yogyakarta

image-gnews
Uang kuno yang dijual di salah satu stand pada Festival Bandoeng Baheula di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, (6/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Uang kuno yang dijual di salah satu stand pada Festival Bandoeng Baheula di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, (6/4). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejalan dengan semakin berkembangnya media sosial dan aktivitas blogging, perkembangan komunitas pecinta uang kuno pun makin marak di Indonesia. Penyebaran aktivitasnya juga tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tapi juga telah sampai ke berbagai pelosok.

Dulunya, komunitas numismatis hanya terpusat di Surabaya, Jakarta, dan Bandung. Namun aktivitas para kolektor uang kuno saat ini telah merambah hingga ke daerah-daerah, bahkan sampai ke tingkat kabupaten.

Komunitasnya pun beragam dan tidak hanya didominasi perkumpulan besar, seperti Asosiasi Numanistis Indonesia (ANI) atau Club Oeang Revolusi (Core). Banyak juga komunitas yang berbasis pada tempat langganan berkumpulnya para pecinta uang kuno.

Salah satunya adalah komunitas uang kuno di Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta yang bernama Numismatik Jogjakarta. Salah satu kolektor senior yang aktif dan merupakan pendiri komunitas tersebut adalah Wisnu Murti.

Menurutnya, perkembangan komunitas penghobi uang kuno di Kota Gudeg semakin pesat dalam setengah dekade terakhir. Bahkan, anggotanya telah mencapai ribuan orang. Mereka pun kerap difasilitasi PT Pos Indonesia (Persero) untuk menghelat berbagai acara.

Berikut penjelasan Wisnu Murti:

Bagaimana perkembangan komunitas numismatis di daerah?

Di Jogja komunitas kami terbentuk sekitar 5 tahun yang lalu. Pada saat itu komunitas kolektor uang kuno masih belum begitu banyak. Lalu, kami merasa perlu membuat komunitas besar karena Jogja ini kota yang ideal untuk mewadahi pecinta uang kuno.

Kebetulan perkumpulan numismatis di Jogja juga yang paling banyak, karena ditinjau dari faktor sejarah, Jogja pernah menjadi Ibu Kota negara. Selain itu, percetakan uang pertama kali ada di Jogja.

Koleksi uang kuno di Jogja juga sangat banyak karena memang karakter masyarakat di sini senang menyimpan barang termasuk yang sudah lama. Barang-barang yang disimpan itu kemudian ditemukan oleh anak cucu mereka, lalu mulai dijual.

Termasuk di antaranya adalah uang-uang lama. Orang Jogja pada zaman dulu kurang percaya pada bank, dan lebih memilih menyimpan uang di bawah bantal. Itulah sebabnya koleksi uang kuno di kota ini jauh lebih banyak dan bervariasi dibandingkan daerah lain.

Apa yang mendorong dibentuknya komunitas penghobi uang kuno ini?

Kami lebih tertarik pada faktor sejarahnya. Uang adalah bukti sejarah. Setiap uang dicetak, selalu ada sejarah yang mengikuti. Baik itu uang pada masa kolonial Belanda, Jepang, masa revolusi, maupun pemerintahan darurat, dan seterusnya. Banyak peristiwa sejarah yang terkait dengan uang.

Di mana saja basis komunitasnya?

Nama komunitas kami adalah Numismatik Jogjakarta. Pusatnya di Pasar Klithikan.

Kebetulan, dulunya banyak sekali orang dari luar kota yang datang ke Jogja untuk mencari uang lama. Saya dan teman-teman lantas berpikir bagaimana kalau kami membuat komunitas saja.

Teman-teman menampung semua pedagang di Pasar Klithikan, dan mengatakan kalau ada uang lama, kami yang beli. Otomatis, semua orang yang tertarik menjual uang kuno atau membeli uang kuno pasti akan terpusat ke sana.

Kolektor dari luar kota pun kalau datang ke Jogja, datangnya pasti ke tempat saya, karena pusatnya memang di Klithikan. Tidak ada yang lain.

Berapa anggotanya?

Anggotanya sampai sekarang ada ribuan orang. Mulai dari yang aktif dan sering kumpul, sampai yang tidak proaktif karena kesibukan masing-masing. Anggotanya berasal dari berbagai daerah.

Mereka senang berkumpul di Jogja karena kota ini memang sekaligus menjadi tempat tujuan wisatawan. Kalau anggota yang aktif sih ada ratusan.

Bagaimana karakteristik kolektor/komunitas uang kuno saat ini dibandingkan dulu?

Kalau dulu, kebanyakan komunitasnya tidak saling mengenal. Banyak yang sibuk sendiri-sendiri dan sekadar mengumpulkan uang sendiri.

Nah, karena sekarang sudah ada wadah untuk kaum numismatis, mereka jadi sering berkumpul dan jadi saling mengenal akrab. Otomatis, anggotanya pun menjadi semakin banyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa saja kegiatan komunitas ini?

Biasanya kalau bertemu, kami suka saling bertukar koleksi.

Di luar itu, setiap tahun kami juga mengadakan pameran rutin. Kami difasilitasi oleh PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengadakan pameran rutin sebanyak lima kali dalam setahun, dalam skala nasional.

Jadi pamerannya tidak hanya di Jogja saja. Kami baru selesai mengadakan pameran di Surabaya. Nanti kami akan mengadakan di Jakarta dan Bandung. Lalu Februari 2016 kami juga akan mengadakan di Semarang, dan Juli di Jogja.

Apa manfaat bergabung dalam komunitas ketimbang mengoleksi sendiri?

Kalau bergabung dalam komunitas, kita jadi lebih cepat belajar karena pertukaran informasinya lebih terbuka, mendalam, dan cepat.

Bergabung dalam komunitas juga bisa menjadi investasi tersendiri bagi para kolektor. Sebab, harga jual sebuah uang kuno, setiap bulan selalu mengalami kenaikan. Uang kuno pun menjadi barang berharga yang prestisius.

Apa tantangan mengoleksi uang kuno?

Tantangannya, karena Indonesia ini adalah wilayah tropis, jadi harus pintar-pintar merawat uang. Kelembapan yang tinggi membuat uang kertas cepat rusak. Jadi harus dimasukkan ke dalam album dan dijaga baik-baik kelembapannya.

Tantangan lainnya adalah semakin banyaknya kolektor dari Eropa yang ikut-ikutan berburu uang kuno Indonesia karena merasa memiliki kaitan sejarah dengan Indonesia pada masa lalu.

Mereka banyak yang memburu uang kuno keluaran 1933-1939. Itu yang menyebabkan harga sebagian seri uang kuno menjadi tidak masuk akal. Satu lembar uang keluaran 1933 bisa dijual sampai Rp 1 miliar.

Apalagi, di Eropa mereka bikin museum uang kuno Indonesia sendiri dan menggunakan uang asli. Jadi mereka berani bayar mahal.

Masalahnya, kolektor Indonesia kalau menemukan barang bagus yang harganya di atas Rp 2 juta pasti akan langsung menghubungi koleganya untuk mendapatkan akses ke luar negeri dan dijual barangnya.

Sebenarnya, kami berharap banyak pada pemerintah untuk mengatasi hal itu karena banyak uang kuno Indonesia yang langka dan harus dilestarikan. Sejauh ini belum ada regulasi yang melarang uang dari seri atau periode tertentu untuk keluar dari wilayah NKRI.

Kami dari komunitas sebenarnya sudah ada upaya untuk melestarikan uang kuno. Jangan sampai uang-uang bersejarah ke luar negeri semua. Harapan kami, museum-museum yang ada di Indonesia ini mau membeli atau mengamankan uang yang sudah benar-benar langka.

Daripada dibeli kolektor asing, kami lebih berharap kalau dibeli oleh museum lokal.

Bagaimana tren jual beli uang kuno saat ini? Apa ada yang sedang banyak dicari?

Saya rasa semuanya pasti dicari, karena ada item tertentu yang dicetak sangat terbatas atau beredarnya hanya sedikit.

Jangan salah, uang-uang kuno yang salah cetak atau salah potong itu juga banyak dicari. Harganya jauh lebih mahal ketimbang uang dalam kondisi baik.

Padahal, menurut aturan Bank Indonesia, uang yang salah cetak atau salah potong harus dikembalikan ke Bank Sentral dan tidak boleh beredar apalagi diperjualbelikan.

Namun terkadang oleh para kolektor, uang yang salah cetak atau salah potong malah banyak dicari karena harganya mahal. Sebetulnya itu menyalahi aturan BI, sih. Tapi justru karena kelangkaannya itulah kolektor malah menyukainya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

21 jam lalu

Mobil Avanza milik polisi Aiptu FN yang menembak debt collector di Palembang, Sumatera Selatan. ANTARA/M Imam Pramana
Anggota Polri Penembak Debt Collector Diproses Polda Sumsel, Kenali Aturan Hukum Tentang Tukang Tagih Utang Ini

Aiptu FN anggota Polri lakukan penusukan dan penembakan terhadap debt collector yang lakukan penarikan paksa mobilnya. Apa aturan soal debt collector?


Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

1 hari lalu

Pameran produk UMKM di Nusa Tenggara Barat. Dok. Lombok NTB Pearl
Tingkatkan Kemampuan UMKM Mitra dan Binaan, Bank Indonesia NTB Gelar Aneka Pelatihan

Bank Indonesia menggelar sejumlah pelatihan seperti "Pelatihan Pencatatan Keuangan melalui Aplikasi SIAPIK".


Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

1 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pemerintah Raup Rp 22 Triliun dalam Lelang Surat Utang Negara

Pemerintah meraup Rp 22,6 triliun melalui lelang Surat Utang Negara pada Selasa, 26 Maret 2024.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Japan Credit Rating Kembali Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB+, Respons Gubernur BI?

Japan Credit Rating Agency, Ltd. kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+. Apa artinya?


Ini Lokasi Penukaran Uang Lebaran di Jakarta Beserta Jadwalnya

3 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ini Lokasi Penukaran Uang Lebaran di Jakarta Beserta Jadwalnya

Ada beberapa lokasi penukaran uang baru di Jakarta yang bisa Anda datangi. Ketahui juga prosedur penukaran serta total maksimalnya.


Penukaran Uang Keliling Hari Ini di Pasar Senen hingga Pasar Kramat Jati

4 hari lalu

Petugas memberikan uang baru hasil penukaran kepada warga di mobil kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 21 Maret 2023. Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara meluncurkan kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2023  yang berlangsung pada 21 Maret hingga 20 April 2023 dengan menyediakan uang tunai sebesar Rp867 miliar tersebut untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam menukarkan uang baru. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Penukaran Uang Keliling Hari Ini di Pasar Senen hingga Pasar Kramat Jati

Bank Indonesia membuka layanan kas keliling penukaran uang baru di empat titik Jabodebek.


Jadwal Penukaran Uang Baru BI Menjelang Lebaran 2024 di Jabodetabek, Perhatikan 5 Syaratnya

4 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Jadwal Penukaran Uang Baru BI Menjelang Lebaran 2024 di Jabodetabek, Perhatikan 5 Syaratnya

BI sediakan layanan penukaran uang baru di Jabodetabek menjelang Lebaran 2024. Ini jadwal dan syaratnya.


BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

5 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat.


Kas Keliling BI untuk Penukaran Uang Hari Ini Digelar di Pasar Slipi hingga Pasar Koja, Cek Detail Lokasinya

6 hari lalu

Warga mengantre untuk menukar uang pecahan di mobil kas keliling yang melayani penukaran uang pecahan di Pasar Pramuka, Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 H/2024 M. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyampaikan bahwa penyediaan rupiah ini tumbuh sebesar 4,65% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp188,8 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Kas Keliling BI untuk Penukaran Uang Hari Ini Digelar di Pasar Slipi hingga Pasar Koja, Cek Detail Lokasinya

BI membuka layanan kas keliling penukaran uang baru di 4 titik pasar area Jabodebek hari ini. Di mana saja lokasinya?