Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara ASEAN Sepakati ASEAN Community 2025, Karena...

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong sidak ke Pasar Induk, Tangerang, Banten, 10 November 2015 malam. ANTARA
Menteri Perdagangan, Thomas Lembong sidak ke Pasar Induk, Tangerang, Banten, 10 November 2015 malam. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara ASEAN menyepakati visi 10 tahun mendatang, di mana pengesahannya dilakukan melalui penandatanganan The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the Establishment of ASEAN Community dan The Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2025: Forging Ahead Together.

"Pendeklarasian ASEAN Community 2025 menjadi momen penting karena merupakan kelanjutan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan segera berlaku pada 31 Desember 2015. ASEAN Community 2025 merupakan visi ASEAN 10 tahun ke depan," kata Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Senin, 23 November 2015.

The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the Establishment of ASEAN Community dan The Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2025: Forging Ahead Together, merupakan panduan ASEAN dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi ASEAN dalam 10 tahun ke depan.

Masyarakat ASEAN 2025 meliputi ASEAN Economic Community (AEC) atau dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN Political-Security Community (APSC), dan ASEAN Socio-Culture Community (ASCC).

Dalam cetak biru MEA 2015 tersebut, terdapat lima pilar yakni Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif, ASEAN yang kompetitif dan dinamis, peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral, ASEAN yang tangguh, inklusif, dan berorientasi serta fokus ke masyarakat, dan ASEAN Global.

Dengan mengimplementasikan Cetak-biru MEA 2025, masing-masing negara anggota ASEAN akan mengalami pertumbuhan yang setara dan inklusif sehingga mampu mengurangi perbedaan tingkat pembangunan dengan mengurangi tingkat kemiskinan, mendorong pertumbuhan per kapita yang tinggi, serta meningkatkan jumlah masyarakat berpendapatan menengah.

"Dengan diimplementasikannya cetak-biru MEA 2025, Indonesia diharapkan mampu mencapai target menciptakan kawasan ekonomi yang terintegrasi dan terpadu yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mampu bertahan pada saat menghadapi krisis dan ketidakpastian ekonomi global," kata Thomas.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom menambahkan bahwa penyusunan aksi strategis cetak-biru MEA 2015 juga disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam penyusunannya, Indonesia berupaya meminimalkan komitmen-komitmen yang berpotensi menyulitkan Indonesia yang sedang dalam upaya meningkatkan daya saingnya serta sesuai dengan rencana jangka panjang pembangunan nasional Indonesia," kata Donna.

Selain menandatangani deklarasi Masyarakat ASEAN 2025, para Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan penandatanganan Protokol Perubahan Persetujuan Kerja Sama ASEAN-Tiongkok FTA yang disaksikan oleh para Kepala Negara anggota ASEAN dan Tiongkok.

Protokol tersebut bertujuan untuk menyesuaikan kerja sama ekonomi ASEAN-Tiongkok dalam upaya meningkatkan nilai perdagangan kedua pihak.

Selain itu, hal lain yang dicapai pada KTT ASEAN ke-27 yaitu pendeklarasian Joint Statement on Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Negotiations oleh para Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan anggota RCEP.

Dalam deklarasi tersebut, para Kepala Negara atau Pemerintahan anggota RCEP menginstruksikan para menteri ekonominya untuk menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2016.

Hal tersebut dilakukan mengingat RCEP dapat meningkatkan kualitas integrasi ekonomi di kawasan, taraf hidup masyarakat, dan pemerataan pembangunan, serta memperkuat hubungan ekonomi di antara negara-negara anggota RCEP.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya mengintip dari tenda darurat yang terendam banjir di Cox's Bazar, Bangladesh, 17 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarnegara ASEAN, Dinna Wisnu mengusulkan revisi prinsip non-intervensi sehubungan bencana kemanusiaan Rohingya


Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

24 September 2017

Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kiri) dan Menlu Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers seusai menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Amerika Serikat, 21 September 2017.
Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

Asean mengekspor banyak mesin, peralatan listrik dan otomotif ke Mercosur.


Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

9 September 2017

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku, karena pendekatan represif tidak membuahkan hasil.


50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

27 Agustus 2017

Sejumlah peserta Parade ASEAN 50 melakukan kirab di Kawasan Thamrin, Jakarta, 27 Agustus 2017. ANTARA FOTO
50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan menjaga stabilitas dan keamanan untuk damai dan stabil menjadi tantangan yang paling besar bagi ASEAN.


Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

8 September 2016

Seorang pedagang mengajak Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull untuk foto selfie saat blusukan di Pasar Tanah Abang, 12 November 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

Menlu Retno mengatakan ini untuk menangani masalah Transnational Organized Crime serta memerangi ekstremisme dan radikalisme.


3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

23 Juli 2016

Sebuah mobil menyeruduk Kuil Erawan di Bangkok, Thailand sehingga menyebabkan tujuh pelayat terluka dan tiga di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI). wp.news365.my
3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

Sebuah mobil menerobos pelataran Kuil Erawan, Bangkok, yang sedang ramai dikunjungi peziarah pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 20.04 waktu setempat.


Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

3 Juni 2016

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melambaikan tangan saat menyaksikan reli dan parade massa di alun-alun upacara utama ibukota, Pyongyang, Korea Utara, 10 Mei 2016. REUTERS/Damir Sagolj
Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.


Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

5 Mei 2016

Presiden RI, Joko Widodo (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato' Sri Anifah Aman dan Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Tan Sri Dato' Sri (DR) Jend. Zulkifeli Mohd.Zin serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) saat  kunjungan kehormatan Menlu dan Panglima Tentara Nasional dari Indonesia-Malaysia dan Filipina di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, 5 Mei 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

Kerja sama tiga negara ini berbeda dengan konsep yang selama

ini diberlakukan ASEAN.


Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

19 Februari 2016

Suasana pertemuan Presiden Barack Obama dengan 10 pemimpin ASEAN di Rancho Mirage, California, 15 Februari 2016. Pertemuan ini juga membahas meningkatkan hubungan antar perorangan, bekerjasama dalam melawan ekstremisme yang disertai kekerasan, dan menyusun aturan untuk memandu negara-negara dalam beragam isu. REUTERS/Mike Blake
Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

Sepuluh kepala negara ASEAN membuat komitmen setelah bertemu Presiden Obama. Soal HAM, jangan sampai hanya retorika.


Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

17 Februari 2016

Presiden AS Barack Obama, saat tiba untuk berbicara pada media terkait pertemuannya dengan 10 pemimpin  ASEAN di Sunnylands, Rancho Mirage, California, 16 Februari 2016.   REUTERS/Kevin Lamarque
Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Barack Obama usai digelarnya KTT AS-ASEAN.