TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 memproyeksikan laju pertumbuhan kredit di Sumatra Utara hingga akhir tahun akan menyentuh batas atas, yakni dari kisaran 11%-13%.
Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumatera Ahmad Soekro Tratmono mengatakan industri perbankan sebelumnya sudah mengajukan revisi hingga akhir tahun yakni sekitar 11%--13%. Namun, OJK tengah menggenjot industri untuk menyalurkan kredit seecara selektif.
"Kami optmis sampai akhir tahun bisa di 13%. Trennya, di semester II, laju kredit lebih tinggi dari semester I," ungkapnya di Kantor OJK, Senin (23 November 2015).
Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, outstanding kredit hingga Oktober 2015 mencapai Rp180,02 triliun, tumbuh 13,23% secara year on year, dari posisi Rp166,87 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari jenis penggunaan, penyaluran kredit paling banyak untuk kredit modal kerja, lalu kredit investasi dan konsumsi dengan nilai masing-masing Rp90,4 triliun, Rp49,14 triliun dan Rp40,66 triliun.