TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkejut setelah memeriksa rencana anggaran yang dibuat oleh Dinas Pendidikan. "Rapat kemarin juga sama, pendidikan juga banyak yang nggak perlu. Udah gua coretin tuh, ngaco juga itu," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Jumat, 20 November 2015.
Ahok mengungkapkan, dalam rencana APBD untuk kegiatan-kegiatan pendidikan, banyak honor yang 'dimainkan' oleh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendidikan. "Yang masalah itu kegiatan-kegiatan yang honornya dimainin," ujar Ahok.
Ahok mencontohkan, seorang yang hanya dipekerjakan untuk mengoperasikan alat scanner selama empat hari dapat menerima honor sebesar Rp 12 juta. "Pakai nama apa tahu nggak? Tenaga ahli programmer. Padahal itu buat scanner. Anak saya yang 9 tahun juga bisa kali lakukan. Terus bayarnya, satuan Rp 400 ribu dikali hari dikali lokasi, 11 lokasi. Gila," tutur Ahok geram.
Ahok pun juga mengungkapkan bahwa ada juga tenaga yang dibayar hingga puluhan juta rupiah dalam sepekan pada rencana APBD. "Ada yang kerja enam hari dibayar Rp 57 juta. Terus begitu saya tekan angka kayak gitu, tipuan matematikanya, dia jawabnya apa? 'Oh iya Pak, salah Pak'. Terus saya tanya, berarti tahun lalu juga sama dong ada juga? 'Tahun lalu sudah nggak kita pakai, Pak'. Ya sudah, santun lah jawabnya," ujar Ahok.
Selain itu, menurut Ahok, dalam kegiatan pelatihan juga banyak terdapat permainan penunjukan langsung yang dilakukan oleh anak buahnya. "Misalnya ngajar orang Bahasa Inggris, yang diundang 20 orang dengan dana di bawah Rp 200 juta. Tapi banyak sekali kegiatan lain yang angkanya sama, di bawah Rp 200 juta. Nah makanya kayak-kayak gini mesti kita teliti. Jadi mental sebagian di dalam itu masih ada," kata Ahok.
Menurut Ahok, anggaran pendidikan seharusnya digunakan untuk memperbaiki gedung dan fasilitas pendidikan yang rusak. "Perbaikan (sekolah) nggak masalah. Perbaikan saya minta digelondongin (di e-katalog). Saya nggak mau kontraktor abal-abal yang renovasi cuma Rp 1-2 miliar. Saya mau gabungin, nanti yang masuk adalah BUMN, sekali lelang puluhan miliar, ratusan miliar bila perlu. Kalau dipecah sampai ratusan pemborong, itu satu orang pake 5-10 perusahaan, APBD kacau balau kayak kemarin," ujar Ahok.
Ahok pun menegaskan akan segera membersihkan jajaran SKPD dari orang-orang yang mencoba 'memainkan' APBD. "Ini yang harus dibersihkan. Saya yakin, kalau ini bisa dibersihkan walaupun belum sempurna, anggaran akan makin baik pada 2016- 2017," kata Ahok.
ANGELINA ANJAR SAWITRI