TEMPO.CO, Jakarta - Tak lama lagi era perdagangan bebas dalam lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku. "Para pemimpin negara/pemerintahan ASEAN berencana melangsungkan pendeklarasian ASEAN Community atau Masyarakat ASEAN pada 21 November 2015," kata Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan Donna Gultom melalui surat elektronik dari Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 20 November 2015.
Deklarasi Masyarakat ASEAN tersebut menjadi satu di antara dua momen spesial yang akan berlangsung dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21-22 November 2015.
Masyarakat ASEAN meliputi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau biasa dikenal dengan sebutan MEA, ASEAN Political-Security Community (APSC), dan ASEAN Socio-Culture Community (ASCC). "Hal ini berarti menandai berlakunya MEA. Saatnya arus perdagangan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil akan bergerak bebas sesuai ketentuan di kawasan ASEAN,” katanya.
Hal lain yang akan berlangsung adalah pendeklarasian ASEAN Community Blueprint 2025 sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi di ASEAN.
Donna menjelaskan, para kepala negara/pemerintahan ASEAN selanjutnya akan melakukan pertemuan dengan beberapa mitranya, yaitu Cina, Jepang, Korea, India, Selandia Baru, Amerika Serikat, mitra East Asia (ASEAN, Cina, Jepang, Korea, India, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Rusia), serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Agenda tersebut direncanakan berlangsung pada 22 November, lusa," ujarnya.
Di sela rangkaian KTT ASEAN kali ini, tuan rumah Malaysia juga menyelenggarakan beberapa sideline events, yang melibatkan dunia usaha dari negara anggota ASEAN dan beberapa negara mitra, antara lain ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2015, Global Investors’ Dialogue (GID), dan East Asia Business Council (EABC).
ABIS 2015 merupakan pertemuan antara pemerintah negara anggota ASEAN dan para pelaku usaha di ASEAN. “Pada pertemuan ini, para pelaku usaha di ASEAN berkesempatan menyampaikan pandangannya terhadap proses dan realisasi integrasi ekonomi ASEAN dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah ASEAN sebagai bahan pertimbangan,” ujarnya.
Selain itu, Donna mengungkapkan, para kepala negara/pemerintahan ASEAN beserta pemimpin negara Cina, Jepang, Korea, India, Australia, dan Selandia Baru, sepakat mengumumkan perkembangan terakhir perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dalam suatu pernyataan bersama (Joint Statement on the RCEP Negotiations) yang akan dibacakan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd. Najib Tun Abdul Razak selaku Ketua ASEAN 2015.
Selanjutnya, pada akhir acara, akan dilakukan pula serah-terima Keketuaan ASEAN kepada Perdana Menteri Laos Thongsing Thammavong.
PINGIT ARIA