TEMPO.CO, Palembang - Kebakaran ribuan hektare lahan Hutan Tanaman Industri di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan tidak mengganggu rencana operasional PT OKI Pulp and Paper Mils. Awal tahun depan, pabrik yang berlokasi di jalan Raya Riding, OKI ini mulai start up dan memproduksi pulp sebesar 2 juta ton dan tisu 500 ribu ton setiap tahunnya. Gandi Sulistyo, Direktur pengelola Sinar Mas mengatakan rasa optimisme itu Kamis, 19 Nopember 2015. "Ini bakal menjadi pabrik terbesar di Asia dan terintegrasi," katanya di lokasi pabrik.
Bahan baku kayu akasia akan disediakan oleh mitranya di sekitar area pabrik di OKI dengan luas konsesi 584.425 hektar dan bahan baku dari mitra di Musi Banyuasin seluas 202.532. Dari luasan lahan konsesi itu sekitar 10 persennya terbakar. Sehingga pihaknya masih memiliki lahan cadangan yang besar. "Ekspor utama kami ke Cina dan beberapa persen pasar lokal," ujar Sulistyo.
Franky O. Wijaya, Board member of Sinar Mas mengatakan pihaknya optimistis target perseroan bisa terwujud agar ekonomi di daerah dan nasional dapat bergerak. Dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 35 triliun berikut perkiraan perolehan devisa mencapai hingga US$ 1,5 miliar per tahun, ia yakin OKI Pulp & Paper menjadi kekuatan pendorong tidak saja perekonomian kawasan di lingkup Kabupaten OKI hingga Provinsi Sumatera Selatan, tapi juga Indonesia.
OKI Pulp and Paper Mils berkapasitas terpasang untuk bubur kertas (pulp) sebesar 2 juta ton per tahun dan kertas tissue mencapai 500 ribu ton. OKI Pulp & Paper pada pertengahan tahun 2016 nanti beroperasi secara penuh akan menjadi salah satu pabrik pulp dan kertas terintegrasi terbesar di dunia. Sesuai rencana perseroan, setiap tahunnya akan ada ekspor senilai pRp 20 triliun dan belanja impor sebesar Rp900 miliar. Sementara itu secara umum pembangunan fisik pabrik sudah mencapai 55,3 persen.
Lebih lanjut, Franky mengatakan investasi yang dilakukan perusahaan dalam bentuk dukungan pembangunan infrastruktur fisik, ekonomi, serta pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Saat beroperasi secara komersial, OKI Pulp & Paper diperkirakan akan diperkuat oleh hampir 3.500 orang karyawan langsung yang sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar. Sedangkan 15 ribu orang lainnya diperhitungkan akan terlibat secara tidak langsung dengan aktivitas produksi, seperti sebagai mitra pemasok dan kontraktor. "Pembangkit listriknya akan memanfaatkan kulit dan getah kayu."
PARLIZA HENDRAWAN