Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hingga September, Belanja Iklan di TV Rp 20 Triliun  

image-gnews
dailymail.co.uk
dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pasti pernah merasa jengkel karena serial atau acara hiburan favorit Anda di televisi di sela terlalu banyak iklan. Tapi tahukah Anda bahwa iklan adalah industri besar bernilai triliunan rupiah?

Ya, Nielsen Advertising Information Services mencatat, pada kuartal ketiga tahun ini, belanja iklan di TV bernilai Rp 20,9 triliun, naik 6 persen dibanding kuartal sebelumnya, yakni Rp 19,7 triliun.

"Jika ditotal, sepanjang Januari-September, belanja iklan tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp 62 triliun," tutur Hellen Katherina, Direktur Media Nielsen Indonesia, Kamis, 19 November 2015.

Bagaimanapun, jika dibandingkan dengan 2014, tahun ini memang terjadi penurunan belanja iklan yang signifikan pada kuartal kedua, yakni dari 12 menjadi 6 persen. “Namun pada kuartal ketiga tahun ini kami melihat tanda-tanda pemulihan belanja iklan," kata Hellen.

Dari sisi kategori produk, sepanjang Januari-September 2015 kategori pemerintahan dan organisasi politik memberikan kontribusi yang paling tinggi untuk nilai belanja iklan, yaitu Rp 4,6 triliun, walaupun pertumbuhannya menurun 15 dibanding tahun lalu. Hellen menyatakan, "Kampanye pemilihan presiden menjadi faktor pembeda yang sangat kuat, di mana tahun lalu kampanye politik merupakan pendorong utama pertumbuhan belanja iklan."

Di urutan berikutnya pada periode yang sama adalah produk perawatan rambut dengan total belanja iklan sebesar Rp 3,4 triliun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun beberapa kategori utama yang mendorong pertumbuhan di antaranya adalah layanan online yang tumbuh 50 persen menjadi Rp 2,3 triliun sepanjang Januari-September 2015, susu pertumbuhan yang tumbuh sebesar 44 persen menjadi Rp 2,1 triliun, serta rokok kretek yang belanja iklannya meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp 3,3 triliun. 

Sementara itu, jika dilihat dari merek-merek yang beriklan, baik di TV maupun media cetak, dua merek mi instan terbesar yaitu Indomie dan Mie Sedaap menjadi kontributor tertinggi dengan total belanja iklan masing-masing Rp 723 miliar dan Rp 571 miliar. Berada di bawah dua merek tersebut, Traveloka turut menjadi kontributor belanja iklan utama dengan nilai Rp 547 miliar. 

Traveloka juga menjadi merek yang menunjukkan pertumbuhan belanja iklan yang tinggi, yaitu sebesar 702 persen hingga akhir September. Selain Traveloka, dari kategori layanan online, Tokopedia memberikan pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 1.582 persen menjadi Rp 355,7 miliar untuk periode Januari-September 2015. Dengan nilai tersebut, Tokopedia menduduki urutan sembilan dalam daftar merek-merek yang paling banyak beriklan di TV dan media cetak.

Jika dilihat dari jenis medianya, pertumbuhan belanja iklan di periode Januari-September 2015 lebih didorong pergerakan yang positif di TV yaitu secara agregat meningkat sebesar 8 persen. Adapun sebaliknya media cetak menunjukkan penurunan, di mana belanja iklan koran turun sebesar -6 persen dan majalah turun sebesar -13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

PINGIT ARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vice Media Bakal PHK Ratusan Karyawan dan Setop Publikasi Konten

34 hari lalu

Logo Vice Media. Istimewa
Vice Media Bakal PHK Ratusan Karyawan dan Setop Publikasi Konten

VICE Media Group akan melakukan PHK dan berhenti mempublikasikan konten di situs mereka. Apa sebabnya?


Nielsen: Indonesia Negara Keempat Paling Optimis di Dunia

3 Juni 2019

Pengunjung berbelanja kebutuhan Lebaran di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Nielsen: Indonesia Negara Keempat Paling Optimis di Dunia

Berdasarkan survei terbaru The Conference Board dan Nielsen, Indonesia kini menduduki peringkat keempat negara teroptimistis di dunia.


Harbolnas 2018, 5 Fakta Menarik Menurut Riset Nielsen Indonesia

20 Desember 2018

Lazada 12.12 Grand Year End Sale mencetak rekor transaksi tertinggi dalam Hari Belanja Online Nasional (HARBOLNAS) 2018.
Harbolnas 2018, 5 Fakta Menarik Menurut Riset Nielsen Indonesia

Harbolnas 2018, Nielsen Indonesia mengeluarkan 5 fakta menarik.


Ini Strategi Startup Adroady Dorong Industri Iklan Outdoor

9 Februari 2018

Pendiri Adroady, Edward Halley (kiri). Foto/Istimewa
Ini Strategi Startup Adroady Dorong Industri Iklan Outdoor

Startup di bidang media luar ruang - Adroady, optimistis bisa membangkitkan kembali industri iklan luar ruang (outdoor) yang selama ini lesu.


Sepanjang 2017, Belanja Iklan Meikarta Lebih dari Rp 1,5 T

1 Februari 2018

Dunia di Meikarta
Sepanjang 2017, Belanja Iklan Meikarta Lebih dari Rp 1,5 T

Direktur Eksekutif PT Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan tren belanja iklan sepanjang 2017 menunjukkan pertumbuhan positif.


Sandiaga Uno Merinding Nielsen Ramal Jakarta Episentrum Asia

1 Februari 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengunjungi lokasi penataan pedagang kaki lima (PKL) di jalan Jatibaru Raya Tanah Abang, Jakarta, 26 Desember 2017.  Sandiaga mengenakan pakaian lari berwarna putih. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Sandiaga Uno Merinding Nielsen Ramal Jakarta Episentrum Asia

Mendapat laporan hasil riset Nielsen yang meramalkan Jakarta akan menjadi episentrum ritel terbesar di kawasasn Asia, Sandiaga Uno mengaku merinding.


Transaksi Harbolnas 2017 Tembus Rp 4,7 Triliun

19 Desember 2017

Suasana kesibukan dalam gudang penyimpanan barang toko online Lazada di Cimanggis, Depok, 12 Desember 2017. Saat masa Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 11 November dan 12 Desember ini, terjadi peningkatan jumlah paket yang diantar ke konsumen dari gudang Lazada di Jakarta sebesar lebih dari 2 kali lipat dibandingkan pada hari yang sama tahun lalu. Tempo/Tony Hartawan
Transaksi Harbolnas 2017 Tembus Rp 4,7 Triliun

Nilai transaksi selama Harbolnas 2017 mencapai Rp 4,7 triliun, naik Rp 1,4 triliun dari Harbolnas tahun sebelumnya.


Matahari Tutup Gerai, Nielsen: Lumrah untuk Jaga Cash Flow

23 November 2017

Pengunjung memilih sepatu di antara kardus yang berserakan di gerai Matahari Mall Taman Anggrek, Jakarta, 21 November 2017. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) kembali melakukan penutupan toko. Setelah belum lama menutup outlet Matahari di Pasaraya Manggarai dan Blok M, kini giliran di Mal Taman Anggrek. Tempo/Vindry Florentin
Matahari Tutup Gerai, Nielsen: Lumrah untuk Jaga Cash Flow

PT Nielsen Indonesia menyebutkan keputusan PT Matahari Department Store Tbk menutup gerainya merupakan hal lumrah untuk menjaga cash flow-nya.


Jumlah Penonton Pelantikan Trump Kalah dari Obama  

22 Januari 2017

Presiden Donald Trump menyapa undangan saat berdansa bersama istrinya Melania Trump dalam memeriahkan acara perayaan peresmian Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-45 di Liberty Ball, di Washington, AS, 20 Januari 2017. REUTERS
Jumlah Penonton Pelantikan Trump Kalah dari Obama  

Nielsen mencatat jumlah penonton pelantikan Trump sekitar 31 juta orang.


Harbolnas 2016 Tak Capai Target  

20 Desember 2016

Kesibukan Pekerja mengepak barang pesanan di gudang toko online Zalora, Cibitung, Jawa Barat, 11 Desember 2015. Hari belanja Online Nasional yang berlangsung pada 10-12 desember 2015 membuat transaksi di toko Online zalora naik 8,5 kali lipat dan diperkirakan akan terus naik pada esok hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Harbolnas 2016 Tak Capai Target  

Dalam tiga hari pelaksanaan Harbolnas 2016 tercatat nilai transaksi Rp 3,3 triliun, di bawah target Rp 6,6 triliun.