TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas untuk kontrak berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Rabu, waktu setempat. Penyebabnya adalah data ekonomi Amerika Serikat yang lebih buruk dari perkiraan memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$ 0,1 atau 0,01 persen, menjadi US$ di 1.068,7 AS per ons.
Para analis mengatakan emas membukukan kenaikan tipis karena para pedagang tetap berhati-hati setelah pembatalan pertandingan sepak bola antara Jerman dan Belanda karena ketakutan ancaman bom, dan juga baku tembak antara polisi Paris dan kelompok militan bersenjata.
Beberapa analis percaya emas mendapat dukungan ketika Departemen Perdagangan AS mengatakan jumlah rumah baru (housing starts) milik pribadi di AS pada Oktober sebanyak 1,06 juta unit atau di bawah perkiraan pasar.
Harga emas naik karena para pedagang membatasi spekulasi mereka setelah laporan data AS lebih buruk dari perkiraan menjelang rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang telah digelar Oktober.
Para analis percaya risalah FOMC kemungkinan akan memberikan indikasi yang kuat mengenai kenaikan suku bunga bank sentral The Fed pada Desember.
Diperkirakan, peningkatan suku bunga The Fed akan mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil yang lebih baik. Penyebabnya, logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Kenaikan emas dibatasi karena indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap portofolio mata uang utama, naik didukung risalah pertemuan The Fed.
Pedagang juga sedang menunggu laporan klaim pengangguran mingguan Departemen Tenaga Kerja AS dan Survei Prospek Bisnis Fed Philadelphia, yang akan terbit pada Kamis. Laporan klaim tersebut dapat menjadi indikasi lebih lanjut ihwal rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Kantor berita Xinhua menyebutkan, harga perak untuk pengiriman Desember turun US$ 9 sen atau 0,64 persen, menjadi US$ 14,081 dolar AS per ons. Harga platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 7 atau 0,82 persen, menjadi US$ 848 per ons.
ANTARA