TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong dua platform media sosial berskala raksasa, Facebook dan Twitter, mengembangkan program dengan misi sosial di Indonesia.
“Pada saat (saya datang-) ke Silicon Valley, kami meminta Facebook untuk berkontribusi membuat media sosial menjadi sesuatu yang sehat," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Selasa, 17 November 2015. "Mereka sepakat akan membuat safety online program,” katanya lagi.
Dalam pertemuan dengan manajemen Facebook ketika itu, Rudiantara meminta Facebook jangan hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar. “Kami sampaikan bahwa ada 76 juta pengguna facebook (di Indonesia--) dan itu merupakan pasar yang besar bagi mereka," ujarnya.
Penerapan program safety online ini diharapkan selesai pada 2016. Safety Online ini nantinya akan bersifat sosialisasi, pencegahan dan bagaimana menggunakan Facebook dengan sehat. “Akhir tahun ini akan dibicarakan lebih detil mengenai programnya," kata Rudiantara. Selain progam ini, Facebook juga akan bekerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk membantu UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bergerak di bidang ekonomi kreatif.
Selain Facebook, Rudiantara juga meminta Twitter mendesain program yang bisa membantu pengembangan sistem peringatan dini bencana alam atau situasi darurat lainnya. "Saat ini, baru segelintir kota saja (yang punya program itu--) seperti Jakarta. Tetapi pada 2016 kami harapkan program sistem peringatan bencana itu bisa diterapkan di berbagai wilayah Indonesia," ujar Rudiantara.
ARIEF HIDAYAT